Sulit Memahami Terjemahan Al-Quran

Ustadz yang terhormat,
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh.

Saya ibu rumah tangga, umur 41 tahun, saat ini sedang gencar-gencarnya belajar mrmbaca al-Quran beserta terjemahannya. Tapi terkadang saya sulit untuk mencerna arti dari terjemahan Al-Quran tersebut. Kenapa ya? Bisakah ustadz memberikan solusi untuk masalah saya tersebut.

Terima kasih, saya menunggu jawaban anda.

Assalamu ‘alaikum warahamtullahi wabarakatuh,

Apa yang ibu alami yaitu merasa susah memahami terjemahan Al-Quran bukan hanya dirasakan oleh ibu seorang, tetapi hampir semua orang pasti akan mendapatkan kesulitan dalam mencerna serta membedah isi terjemahan itu.

Mengapa demikian?

Ada banyak sebab. Salah satunya karena terjemahan itu memang tidak pernah mampu menjelaskan isi kandungan Al-Quran. Sebab ayat-ayat Al-Quran tertuang dalam bahasa Arab yang sangat istimewa. Nyaris tidak ada satu pun bahasa di dunia ini yang mampu menyetarai kekuatan dan kemampuan bahasa Arab.

Tiap kata dalam ayat Al-Quran sesungguhnya merupakan pilihan Allah yang bukan asal ucap dan bukanasal tertulis. Allah SWTpunya alasan yang sangat kuat untuk berfirman dengan lafadz itu, sehingga masing-masing kata sesungguhnya menyimpan pesan yang sarat. Belum lagi pilihan susunan kata hingga terangkai menjadi lantunan ayat nan indah, semuanya menyimpan pesan dan informasi yang padat dan spesifik.

Terjemahan bahasa Indonesia atau apapun bahasa yang dikenal umat manusia, terlalu sempit untuk bisa menguak pesan yang terselip di dalam tiap potongan ayat.

Untuk itu kita semua membutuhkan tafsir, bukan buku terjemahan. Tafsir adalah penjelasan dari tiap-tiap potongan ayat yang ada di dalam Al-Quran. Para ahli tafsir yang biasa disebut mufassir tidak habis-habisnya menguak semua pesan Al-Quran.

Tercatat berjuta lembar halaman tafsir pernah disusun oleh para ulama. Dari masing-masing tafsir itu, ada yang menekankan pada keindahan bahasa atau rahasia tiap kata, ada yang menekankan aspek hukum fiqih, ada yang menekankan aspeksosial, politik, ekonomi, bahkan ada juga yang menekankan aspek ilmu pengetahuan.

Sayangnya, tafsir dalam bahasa Indonesia masih bisa dihitung dengan jari. Salah satunya yang paling legendaris adalah karya Prof. Dr. HAMKA, berupa 30 jiilid yang diberi nama Tafsir Al-Azhar. Selebihnya adalah kitab tafsir tebal-tebal dalam bahasa Arab.

Tetapi yang menarik, justru yang berbahasa Arab ini sekarang sudah mulai dipublish di banyak situs Islam. Sehingga siapaun dan kapanpun bila ingin mendapatkan referensi tafsir, bisa cari di internet 24 jam sehari. Asalkan paling tidak bisa bahasa Arab dan punya dasar-dasar pengetahuan tentang ilmu tafsir.

Para ustadz dan ulama saat ini boleh dibilang tidak perlu lagi menghabiskan dana untuk mengoleksi berjilid-jilid kitab tafsir di rumahnya yang sempit. Cukup buka internet dan masukkan kata yang dibutuhkan, semua akan tampil dalam hitungan detik.

Semua permasalahan dan pertanyaan anda tentang ayat-ayat Al-Quran akan terjawab dengan jelas dan tegas bila anda merujuk kepada kitab tafsir. Bahkan terjemahan Al-Quran yang anda baca itu tidak pernah terbit kecuali setelah team penerjemahnya membaca dulu sekian banyak kitab tafsir.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahamtullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.