Apakah Jin Juga Meninggal?

Apakah jin juga sama dengan manusia dia meninggal juga? Apakah hukum syariah yang berlaku dalam Al-Quran juga berlaku untuk jin?

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Keterangan yang kita dapati dari beberapa riwayat menunjukkan bahwa jin itu seperti manusia, yaitu bisa meniggal juga. Untuk diketahui bahwa jin itu berbeda dengan iblis yang secara khusus telah diberikan ajal sampai kiamat kubra tiba.

Ketika Allah SWT mengutuk iblis lantaran tidak taat kepada-Nya untuk bersujud kepada Nabi Adam as, iblis pun masih bermohon untuk ditangguhkan masa hidupnya hingga akhir zaman. Permintaan terakhir itu pun dikabulkan Allah SWT.

Iblis menjawab, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan." Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS Al-A’raf: 14-15)

Sedangkan jin itu adalah jenis makhluk halus. Seperti manusia juga, mereka hidup berkelompok-kelompok, bersuku-sku dan berbangsa-bangsa. Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka saling menikah, beranak, tumbuh dewasa hingga besar dan mereka pun masing-masing akan mengalami kematian. Meski ukuran usianya sedikit berbeda dengan ukuran usia umumnya manusia biasa.

Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir dari Wahb bin Munabbih bahwa ia ditanya tentang jin, "Apakah jin itu makan, minum, mati dan menikah?" Dijawab, "Mereka bermacam-macam. ada yang tidak makan, minum, mati dan beranak, mereka adalah jin asli (kholisul jin). Ada lagi jenis yang bisa makan, minum, mati dan menikah."

Keterangan seperti ini bisa kita dalam dari apa yang ditulis oleh Syeikh Abds Salam Bali, dalam kitabnya yang fenomenal: Wiqoyatul Insan minal Jinni wasy-syaithan halaman 31.

Dan sebagaimana umat manusia, sebagian dari jin itu ada yang muslim dan sebagian lainnya ada yang kafir. Yang muslim pun belum tentu selalu muslim yang baik. Persis sebagaimana manusia, banyak yang muslim tapi bandel, tukang tipu, merampas harta orang lain, main hakim sendiri atau menindas rakyat.

Al-Quran Al-Kariem menyebutkan bahwa sebagian mereka termasuk jin baik dan sebagian lainnya termasuk jin jahat.

Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS. Al-Jin: 11)

Hukum Syariah untuk Jin

Sebagian dari apa yang berlaku buat kita, juga berlaku buat para jin. Meski tentu saja tidak terlalu sama persis. Namun yang pasti, mereka pun muslim dan perlu mendapatkan pelajaran agama dari Rasulullah SAW. Mereka pun mendengarkan bacaan Al-Quran, yaitu jin yang muslim. Sedangkan jin kafir akan merasakan siksa bila mendengar bacaan Al-Quran.

Katakanlah: "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin, lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur’an yang mena’jubkan." (QS. Al-Jin: 1)

Karena itulah suatu saat mereka mengundang secara khusus agar Rasulllah SAW mengajarkan ilmu-ilmu agama. Bahkan saat itu diriwayatkan para shahabat merasa sangat kehilangan, lantaran beliau SAW tiba-tiba saja lenyap masuk ke alam jin. Hingga malam itu mereka tidur dengan sangat ketakutan.

Dari ‘Alqamah berkata, "Aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud ra, "Apakah ada seorang dari kalian yang menemani Rasulullah SAW pada malam pada malam jin?" Beliau menjawab, "Tidak seorang pun dari kami yang menemani beliau. Namun kami pernah kehilangan beliau pada malam itu, hingga kami melewait malam itu sebagai malam yang paling menyeramkan yang dilalui oleh suatu kaum…" (HR Ahmad)

Wallahu a’lam bish-shawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.