Don’t Worry, Allahu Al Wakil , Maha Memelihara

alwakilAl Wakil merupakan satu dari nama-nama Allah yang bagus dan penuh kebaikan (Al Asma’ul Husna)

11:12

“..Dan Allah pemelihara segala sesuatu..” (QS Hud: 12)

39:62

“Allah menciptakan segala sesuatu dan dia memelihara segala sesuatu…” (QS Az Zumar 62)

6:102

Pencipta segala sesuatu maka sembahlah Dia dan Dia pemelihara segala sesuatu (QS Al An’am :102)

4:81

“..dan cukuplah Allah Menjadi Pelindung”.. (QS An Nisa : 81).

Al WAKIL , menurut Ibnu Manzhur berarti penanggung jawab dan penjamin rezeki hamba. Dan sebenarnya, Dia sendirilah yang menjamin urusan hamba itu. Dalam Al Qur’an ditegaskan ,” Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku(QS AL Israa;2)

Menurut pendapat lain, AL Wakil berartu penjaga. Sedangkan menurut Abu Ishak , al wakil dalam konteks sifat Allah Zat yang diserahi tanggung jawab atas semua penciptaaNYa. Sedangkan ulama lain mengartikan al Wakil sebagai penjamin ( Lisan Al Arab )

Dari pendapat yang dikemukan oleh Ibnu Manzhur , bahwa arti asma al Wakil adalah Zat yang bertanggung jawab atas semua makhlukNya dalam pengertian yang menciptakan dari ketiadaan , dapat dipahami bahwa segala sesuatu selain Allah adalah makhluk ciptaan, dan setiap makhluk  berangkat dari ketiadaan; karena hanya Allah lah yang mampu menciptakan semua makhluk itu dari ketiadaannya. :

76:1
76:2

” Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan mani. Dari setetes mani yang bercampur Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat (QS Al Insan : 1-2)

Setelah menciptakan mereka, Allah menjaga dan mengawasi mereka , menganugrahkan kepada mereka saran-sarana untuk bertahan hidup , dan menjaga mereka dari kepunahan. Kalau Allah tidak melakukan seperti itu , niscaya bumi dan langit beserta isinya akan hancur .

 

35:41

Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap. Dan sesungguhnya jika keduanya akan lenyap, tiada seorangp pun yang dapat menahan keduanya selain Allah “. (QS Al Fathir: 41)

11:12

Pengertian ini menyeluruh mencakup segala makhluk. Pemelihara segala sesuatu  yang besar dan kecil, yang terhormat dan yang hina, binatang, tumbuhan dan benda mati. Pokoknya segala sesuatu yang mengacu kepada pengertian segala yang ada “ Dan Allah Pemelihara segala sesuatu” (QS AL Hud : 12)

Allah memerintahkan Rasul SAW untuk bertawaqal kepadaNYa

26:217

“ Dan bertawaqallah kepada Allah . Cukuplah Allah sebagi pemelihara.””Bertawakallah kepada Allah Yang maha Perkasa lagi Maha penyayang (QS Asy-SYUARA; 217)

Allah pun memerintahkan orang-orang mukmin untuk agar bertawaqal kepada-Nya

14:11

“hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawaqal (QS Ibrahim : 11) dan

14:12

“Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawaqal itu berserah diri (QS Ibrahim : 12)

Sesungguhnya bertawakal kepada Allah adalah menggantungkan diri kepadaNya dalam memperjuangkan Islam dan dalam berdakwah kepada Allah terutama ketika berhadapan dengan kekuatan dan kesewenangan para penguasa tiran yang menekan kebenaran.. disinilah seharusnya kaum mukminin itu harus memegang teguh prinsip,bermental baja dan bertawakal kepada Tuhan sekalian alam,

10:85

“ Kepada Allah lah kami bertawakal! Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang lalim (QS Yunus ; 85)

14:12

‘’ Mengapa kami tidak bertawaqal kepada Allah padahal Dia menunjukkan jalan kepada kami dan kami sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri . (QS Ibrahim : 12)

Bertawakal kepada Allah tidak berarti pasrah dan enggan melawan kebatilan . karena konsep tawakal seperti ini  adalah konsep yang dianut oleh kalangan Bani Israil, Yang mereka sampaikan kepada Musa dan saudaranya ,

5:24

” Karena itu pergilah kamu beserta Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya menanti disini (QS Al Maidah ; 24). Allah sangat mencela konsep tawakal ini.

Dan sebaliknya Allah SWTmemuji Muhammad dan para sahabatnya yang terluka di perang Uhud. Sehingga ketika Rasulullah menyeru mereka untuk menyerang kembali kaum musyrikin, sontak mereka mengiyakan meski luka di tubuh mereka masih meneteskan darah. Dan ketika terdengar kabar bahwa kaum musyrikin kembali untuk menumpas habis mereka, mereka pun bertawakal…

3:172
3:173
3:174

Yaitu orang-orang yang menaati perintah Allah dan rasulNya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud).Bagi orang-orang yang berbuat kebajikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. Yaitu orang-orang yang menaati perintah Allah dan rasulNya sesudah mereka mendapat luka dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebajikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (Yaitu ) orang-orang yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan ,” Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka  dan mereka menjawab” cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka tidak lain hanyalah syetan  yang menakut-nakuti kamu dengan kawan-kawannya (Orang  musyrik quraisy) karena itu jangalah kamu takut kepada mereka , tetapi takutlah kepadaKu , jika kamu benar-benar orang yang beriman (Qs Ali Imran; 172-174)

Kisah perang Uhud ini merupakan contoh yang paling baik yang menggambarkan pemahaman yang benar tentang konsep tawakal kepada Allah. Contoh ini menjelaskan islam sebagai akidah, syariat dan metodologi kehidupan. Contoh yang menggerakn hati untuk menyeru kepada Allah dan melawan musuh-musuhNya. Mereka yang dicontohkan dalam contoh ini benar-benar bertawakal, berlindung dan berserah di balik perlindungan Allah. Dan Allah pun melihat kebenaran itu, menghukumi berdasarkan kebenaran itu dan membantu kebenaran itu dengan pertolongan-Nya. Mereka itulah yang memahami makna firman Allah,

39:38

” …Katakanlah ,”Cukuplah Allah bagiku,” KepadaNya bertawawakl orang-orang yang berserah diri (QS Az Zumar: 38)

Prof. Dr. Umar Sulaiman Al Alsyqar,” Al Asma Al Husna”)