Eramuslim – Rohingya merupakan warga minoritas Muslim di Myanmar yang telah mendiami Rakhine State sejak abad ke 8 Masehi. Meskipun begitu, hingga kini pemerintah Myanmar menganggap Rohingya berasal dari suku Bengal dan produk imigrasi ilegal.
Berikut 10 informasi tentang etnis minoritas Muslim Rohingya yang perlu Anda ketahui:
- Istilah Rohingya muncul pertama kali pada tahun 1799. Ini sebagaimana diungkap lembaga peneliti Meddle East Institute.
- Muslim Rohingya ada dan mendiami wilayah sebelum pembentukan negara bagian Rakhine (Arakan) di Myanmar.
- Pemerintah Myanmar secara implisit mengizinkan berdirinya Gerakan 969. Gerakan 969 adalah kelompok Biksu Budha yang dikenal memberikan pembenaran moral untuk menumpahkan darah warga Muslim Rohingya, sebagaimana laporan Reuters.
- Selama beberapa dekade, warga Rohingya menjadi korban diskriminasi rasial dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok anti-Muslim Rohingya. Mereka terdiri dari kelompok etnis Budha dan pejabat pemerintah pusat. Poin sama yang menjadikan mereka benci terhadap Rohingya, sama-sama membenci suku Bengal. Oleh karena itu, mereka menyebut Rohingya keturunan suku Bengal dengan maksud penghinaan.
- Adapun negara-negara tetangga, yang secara alami menjadi calon penampung pengungsi Rohingya, mereka tidak ingin menerima warga Rohingya secara permanen. Mereka beralasan tidak mencukupi tempat.
- Pada tahun 1826 M, penjajah Inggris mencaplok wilayah barat daya Myanmar dan wilayah yang saat ini dihuni minoritas Rohingya.
- Antara tahun 1948 dan 1961, warga Rohingya mencoba untuk melepaskan diri namun gagal.
- Pada 1982, pemerintah setempat melegitimasi diskriminasi terhadap Rohingya, sebagaimana laporan Middle East Institute.
- Adapun Bangladesh, negara mayoritas Muslim yang menjadi tujuan pengungsi Rohingya selama bertahun-tahun, telah mengungkapkan niat mereka menggusur kamp-kamp pengungsi Rohingya di perbatasan, yang berdiri sejak beberapa dekade. Bangladesh merupakan salah satu negara paling padat penduduknya, di samping pemerintahannya lemah dan ekonominya rapuh.
- Sejak tahun 2012, sebanyak 140.00 Rohingya melarikan diri dari barat daya Myanmar, setelah menjadi sasaran serangan berdarah ekstremis Budha. Sementara dunia internasional diam membisu. (Almesryoon/Ram)