Saudi Siap Gelar Invasi Darat ke Suriah Bersama Koalisi Internasional

Saudi Brigadier General Ahmed Asiri, spokesman of the Saudi-led coalition forces, speaks to the media next to a replica of a Tornado fighter jet, at the Riyadh airbase in the Saudi capital on March 26, 2014. Speaking to reporters in the Saudi capital, spokesman Ahmed Assiri also said that there were no immediate plans for a ground offensive but that the coalition would not allow any supplies to reach the rebels. AFP PHOTO / FAYEZ NURELDINE (Photo credit should read FAYEZ NURELDINE/AFP/Getty Images)
Saudi Brigadier General Ahmed Asiri, spokesman of the Saudi-led coalition forces, speaks to the media next to a replica of a Tornado fighter jet, at the Riyadh airbase in the Saudi capital on March 26, 2014. Speaking to reporters in the Saudi capital, spokesman Ahmed Assiri also said that there were no immediate plans for a ground offensive but that the coalition would not allow any supplies to reach the rebels. AFP PHOTO / FAYEZ NURELDINE (Photo credit should read FAYEZ NURELDINE/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Kamis 4 Februari 2016, juru bicara koalisi regional Arab, Brigadir Jenderal Ahmad Asiri, menyatakan bahwa Arab Saudi siap berpartisipasi dalam operasi darat koalisi internasional melawan organisasi Negara Islam di Suriah.

Dalam keterangan dihadapan wartawan, Brigjen Ahmad Asiri mengingatkan bahwa negaranya adalah bagian penting dari koalisi internasional melawan teroris, dan tidak diam saja jika seandainya koalisi internasional jadi menggelar operasi darat.

Bulan Desember 2015, Kerajaan Arab Saudi baru saja mengumumkan pembentukan aliansi militer 34 negara Islam “untuk memerangi terorisme”, dengan Riyadh sebagai pusat operasi bersama untuk mengkoordinasikan dan mendukung operasi, serta program-program dalam pencegahan penyebaran paham teroris.

Dari keterangan yang didapat Sky News Arab, 34 negara yang tergabung dalam aliansi militer Islam akan bertukar informasi, menyediakan peralatan dan pelatihan dalam menghadapi aksi terorisme, serta pengerahan pasukan bersama jika diperlukan.

Tercatat Malaysia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang ikut bergabung dalam aliansi militer Islam yang dipimpin Arab Saudi. (Skynewsarabia/Ram)