23 Maret in History

Eramuslim – Lahir di desa Silwad kota Ramallah, Tepi Barat, pada 28 Mei 1956, Khaled Mashaal menjadi salah seorang tokoh perjuangan Palestina yang ditakuti oleh penjajah Zionis Israel.

Khaled Mashaal kecil menerima pendidikan dasar di kampung halamannya hingga pecah Perang Enam Hari pada tahun 1967, dia dan keluarganya dipindahkan ke Kuwait karena alasan keuangan dan keamanan.

Selama menempuh pendidikan tinggi di Universitas Kuwait, Mashaal memimpin kelompok Keadilan Islam (qa’imat al-haq al-islamiyya) di pemilihan Persatuan Mahasiswa Palestina pada 1977. Basis pergerakan Keadilan Islam adalah pergerakan Islam Palestina, sebagai bagian dari Ikhwanul Muslimin. Setelah dibatalkannya pemilihan, Mashal mendirikan Liga Islam Mahasiswa Palestina (al-rabita al-islamiyya li talabat filastin) pada 1980. Mashal mengajar di Kuwait dari 1978 sampai 1984.

Di tahun 1981 Khaled Mashaal menikah dan dikaruniai tiga putri dan empat putra.

Mashaal tinggal di Kuwait sampai pecah Perang Teluk pada 1991. Ketika Iraq menginvasi Kuwait, ia pindah ke Yordania dan mulai bekerja secara langsung dengan Hamas. Dia kemudian menjadi anggota Biro Politik Hamas, lalu ditahun 1996 Mashaal diangkat sebagai ketua.

Setelah pindah ke Yordania, Mashaal mengalami upaya percobaan pembunuhan pada tanggal 25 September 1997 oleh anggota Mossad, namun upaya itu gagal dan berhasil menangkap si pelaku yang kemudian di tukar dengan kebebasan Sheikh Ahmed Yassin di dalam penjara penjajah Zionis Israel.

Dan pada tanggal 23 Maret 2004 Khaled Mashaal menjabat sebagai ketua Gerakan Perlawanan Islam Palestina “Hamas” setelah Sheikh Ahmed Yassin syahid di rudal oleh pendudukan Zionis Israel sekembalinya menunaikan shalat subuh berjamaah. (Almasryalyoum/Ram)