270.000 Umat Islam Padati Masjid Al Aqsha di Malam ke 27

Eramuslim – Ratusan ribu warga Palestina datang berbondong-bondong dari berbagai wilayah untuk menghidupkan malam ke-27 Ramadhan di Masjid Al Aqsha. Sementara di sisi lain penjajah Zionis melarang warga asal Tepi Barat yang usianya di bawah 40 tahun untuk memasuki kota al-Quds.

Sumber-sumber media di Masjid Al Aqsha mengatakan bahwa ada lebih dari 270 ribu jamaah menghidupkan malam ke-27 bulan Ramadhan untuk menyambut malam Lailatul Qadar, meskipun harus melawan peraturan rasis penjajah Zionis Israel untuk menghalangi kedatangan puluhan ribu warga.

Rabu malam 21 Juni 2017, Kepolisian Zionis Israel mengumumkan akan membatasi jamaah yang masuk ke Masjid Al Aqsha dengan dalih adanya tekad dari para pemuda untuk “melanggar aturan”.

Dalam aturan tersebut, entitas pendudukan membatasi warga Palestina yang diperbolehkan masuk ke dalam Masjid Al-aqsha adalah mereka yang berumur dibawah 12 tahun bagi anak-anak, dan diatas 40 tahun bagi laki-laki, sementara kaum wanita diperbolehkan masuk tanpa batasan umur.

Pasukan penjajah Zionis menutup jalan-jalan untuk mencegah lalu lintas warga yang berbondong-bondong menuju Masjid Al Aqsha dari berbagai wilayah.

Penjajah Zionis menjadikan kota al-Quds seperti barak militer. Mulai dari Rabu pagi ribuan anggota kepolisian dan kesatuan khusus ditempatkan di semua wilayah timur al-Quds, terutama di Kota Tua. Mereka mengklaim hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban umum dan keamanan serta untuk mengatur dan mengarahkan pergerakan lalu lintas. (Pip/Ram)