38% Muslim AS Kini Hidup Dalam Ketakutan

Eramuslim – Janji keras Donald Trump untuk melarang Muslim memasuki Amerika Serikat serta perang melawan teroris radikal telah menyebabkan banyak umat Islam di Amerika merasa ketakutan menjadi target serangan warga kulit putih sejak pemilu 8 Novemmber 2016 lalu.

Dalam laporan survei yang dirilis Institute for Social Policy and Understanding pada hari Senin (20/03) kemarin mendapati sebanyak 38% umat Islam kini ketakutan di era kepemimpinan Trump. Bahkan 42% diantaranya mengaku bahwa anak-anak mereka telah diintimidasi di sekolah karena memeluk agama Islam

Ada 1 dari 5 warga Muslim AS berencana untuk meninggalkan Amerika Serikat setelah Trump memenangkan pemilu Presiden AS pada 8 November 2016 lalu, seperti dilansir dari Alarabiya dalam terbitannya hari Kamis (23/3).

Persentase ini lebih besar dari penganut agama lain yang juga merasa ketakutan seperti 27 persen bagi penganut Yahudi, 11 persen Protestan dan 8 persen Katolik Roma dan 16 persen agama lainnya.

Dengan margin of error 5,1 persen di kalangan umat Islam dan 2,8 persen untuk masyarakat umum, survey Institute for Social Policy and Understanding survei dilakukan setelah tiga hari Donal Trump menduduki kursi kepresidenan dan membatasi perjalanan dari negara-negara mayoritas Muslim tertentu.

Dalam konteks terkait, setidaknya empat masjid AS, di Texas, Florida dan Washington, telah menjadi sasaran pembakaran di tahun 2017 ini.

Selain itu, perempuan Muslim keturunan Arab dilaporkan mengalami diskriminasi agama yang lebih tinggi daripada laki-laki Arab dan Muslim dari etnis lainnya. Kemungkinan hal ini akibat dari penampilan mereka lebih mudah teridentifikasi. (Rol/Ram)