4 Adab dan Sopan Santun Umat Terhadap Rasulullah

Eramuslim – BEGITU perhatiannya Allah pada Nabi Muhammad saw hingga harus mengatur adab serta sopan santun umat di hadapan nabi-Nya.

Tak tanggung-tanggung, siapapun yang tidak berlaku sopan dan melanggar adab ini di hadapan Rasul, maka Allah telah menyiapkan ancaman yang begitu dahsyat.

Apa saja adab di hadapan Rasulullah saw?

1. Jangan Mendahului (pendapat) Allah dan Rasul-Nya.

Salah satu adab yang paling ditekankan adalah untuk tidak memutuskan sesuatu sebelum keputusan Rasulullah saw. Dan tidak pula merubah keputusan yang telah ditetapkan oleh beliau. Allah Berfirman, Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. (QS.Al-Hujurat:1)

Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang Mukmin dan perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah Menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. (QS.Al-Ahzab:36)

2. Jangan Memanggil Rasulullah tanpa penghormatan.

Jangan samakan posisi Rasulullah dengan orang lain di sekitar kita. Berilah penghormatan yang tinggi dengan tidak memanggil nama beliau dengan kurang sopan.

Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain). (QS.An-Nur:63)

3. Jangan meninggikan suara melebihi suara Nabi.

Hati-hati untuk tidak meninggikan suara di hadapan beliau. Ayat ini turun ketika ada segerombolan orang yang berteriak dan meninggikan suaranya dihadapan Nabi, saat itu juga Allah memberi ancaman yang besar.

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi. (Al-Hujurat:2)

Apakah ayat ini hanya berlaku ketika Nabi masih hidup? Tentu tidak, bentuk meninggikan suara itu tetap berlaku walaupun beliau telah tiada. Ayat ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak meninggikan suara di pusara suci beliau. Hati-hati untuk tidak berteriak-teriak di makam Nabi Muhammad saw. Selain itu, ayat ini juga mengajarkan untuk tidak mengangkat pendapat diatas pendapat Nabi sepeninggal beliau.