9 Skenario Kiamat Menurut Sains Mutakhir

4. Jamur
Selain ancaman virus dan bakteri berbahaya, ada juga ancaman jamur yang bahkan lebih menakutkan dan bisa mematikan.

“Bumi ini memiliki penyakit jamur amfibi baru yang memiliki efek menghancurkan,” kata David Wake, kurator di Museum of Vertebrate Zoology di University of California, Berkeley tentang jamur chytrid yang pernah memusnahkan katak di seluruh Amerika Serikat.

Jamur yang sama fatalnya pada manusia bisa menjadi bencana besar, bahkan meskipun bakteri mematikan dan antibiotik berlimpah. Pasalnya, kita hanya tahu sedikit tentang pengobatan infeksi jamur jika dibandingkan penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.

5. Penyakit yang direkayasa
Selain penyakit alami, ada juga penyakit rekayasa yang tak kalah menakutkan. Pada 2011, komunitas ilmiah sedunia dibuat berang karena sekelompok peneliti merekayasa versi mutan dari flu burung H5N1 yang dapat ditularkan pada musang dan ditularkan melalui udara. Hasil rekayasa ini memicu kekhawatiran bahwa penyakit mematikan yang sengaja dibuat ini dapat bocor dari laboratorium atau sengaja dilepaskan dan memicu pandemi global.

6. Perang nuklir
Persediaan besar senjata nuklir di seluruh dunia dapat mendatangkan kehancuran jika jatuh ke tangan yang salah. Para ilmuwan Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) di balik Doomsday Clock atau Jam Kiamat menyebut Bumi masih berada di ambang kiamat pada 2021 akibat potensi perang nuklir, pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, perubahan iklim, dan hoax yang merajalela.

Para peneliti BAS menetapkan jarum Jam Kiamat tahun ini masih sama dengan tahun 2020, yaitu berjarak 100 detik menuju tengah malam. Itu artinya, jam simbolis tersebut menunjukkan titik terdekat manusia dengan kiamat. Pada 2019, posisi jam kiamat adalah 2 menit menuju tengah malam. Tengah malam atau pukul 00.00 adalah perlambang akhir zaman.

7. Kebangkitan robot
Seperti di film “The Terminator”, mesin pembunuh kini makin mendekati kenyataan. PBB baru-baru ini menyerukan larangan penciptaan robot pembunuh, merespons kekhawatiran para ahli karena beberapa negara sedang mengembangkannya.

Banyak ilmuwan komputer berpikir singularitas, titik di mana kecerdasan buatan melampaui kecerdasan manusia, sudah sangat dekat. Apakah robot-robot itu akan menjadi penolong yang baik hati atau membahayakan umat manusia, masih diperdebatkan. Tapi potensi bahwa robot-robot hyperintelligent yang dipersenjatai ini bisa mengancam manusia tetap ada.