Eramuslim – Analis militer asal Suriah memperingatkan bahwa satuan Polisi Militer Rusia yang dikirim ke negaranya bertujuan untuk menguasai dan menjajah Suriah, bukan bertugas menjaga stabilitas keamanan di kota Aleppo yang baru berhasil dikuasai pada akhir bulan Desember 2016 kemarin.
“Satuan Polisi Militer yang kini berada di Aleppo adalah pasukan yang sama ditugaskan untuk menduduki Crimea pada tahun 2015 lalu,” ujar Brigadir Jenderal Ahmed Rahal yang memutuskan untuk menjadi oposisi Syiah Assad kepada Arabi 21.
Brigjen Ahmed Rahal melanjutkan, “Saat ini Presiden Vladimir Putin tengah dalam persiapan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Suriah, dan mereka berniat membuka pintu relawan bagi para pemuda Rusia yang ingin pergi ke Suriah.”
Menurutnya Putin tidak mengelola file Suriah sesuai dengan cara yang disepakati PBB, melainkan menjalankannya dengan konsensus bersama anatar Washington bersama Eropa.
Kamis 23 Desember 2016, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu membenarkan bahwa negaranya telah mengirimkan ratusan Polisi Militer ke Suriah dengan alasan kontrol keamanan lingkungan timur kota Aleppo pasca ditinggalkan kelompok mujahidin.
Diperkirakan ada sekitar 1.600 polisi militer akan ditempatkan di Suriah berkerjasama dengan aparat keamanan rezim Syiah Assad. (Arabic21/Ram)
