Anwar Ibrahim dan Tata Ekonomi Baru Malaysia 2020

Anwar Ibrahim menjadi korban, karena proposal penyelesaian krisis 1998 bersama IMF yang dia sodorkan, tidak direstui Mahathir. Anwar kemudian dipecat dan dipenjara dengan tuduhan kasus “sodomi”. Mahathir mengambilalih sendiri mengatasi krisis moneter 1998 melawan “Soros” dengan mematok kurs ringgit dan ternyata berhasil.  Perekonomian Malaysia segera pulih.  Mahathir di elu-elukan sebagai  pahlawan penyelamat ekonomi, sementara Anwar terbenam karena dianggap berkolaborasi dengan IMF.

Suksesi ke Anwar

Kini keduanya kembali bergabung setelah 20 tahun bermusuhan.

Tidak ada PKR mustahil Mahathir bisa kembali menjadi PM. Sebaliknya kalau bukan Mahathir, berat bagi koalisi PH mengalahkan Barisan Nasional.

Dari dalam penjara Anwar menberikan “kereta politik” bagi Mahathir dengan sejumlah kesepakatan. Dan kini koalisi itu sudah menjadi pemenang!

Pertanyaannya kini bagaimana proses suksesi dari Mahathir ke Anwar Ibrahim? Sementata ybs saat ini masih berada dalam penjara.?

Dalam perjanjian pembentulan koalisi Pakatan,  PM terpilih Mahathir akan mengajukan permohonan pengampunan bagi Anwar Ibrahim  agar dapat aktif kembali di dunia politik.

Berdasarkan perundang-undangan Malaysia seorang terpidana tidak diperbolehkan melakukan kegiatan politik sekurangnya 5 tahun sejak dibebaskan. Anwar akan bebas pertengahan Juni 2018, tapi baru boleh berpolitik di tahun 2023, kecuali Yang Dipertuan Agung mengabulkan grasinya.

Itupun tidak serta merta Anwar Ibrahim bisa dilantik menjadi PM atau Waperdam, karena sistem malaysia adalah demokrasi perlementer yang mewajibkan setiap anggota kabinet adalah anggota parlemen.

Pemilu sela

Kemungkinan skanario yang disiapkan adalah apabila Anwar Ibrahim sudah keluar dari penjara dan sudah mendapat pengampunan dari Yang Dipertuan Agung, sehingga mendapatkan kembali hak politik maka akan ada pilihan raya “sela” khusus di salah satu distrik anggota parlemen dari partai PKR.