Bangsa Kita Seperti Kodoknya Paulo Coelho

Eramuslim.com – Keadaan rakyat, bangsa dan negara yang sedang kita rasakan saat ini persis seperti yang digambarkan oleh Paulo Coelho tentang perilaku Kodok atau Kecebong dalam novel The Winner Stands Alone (Sang Pemenang Berdiri Sendiri).

Coelho menulis, “jika kodok dimasukan ke dalam panci saat air sedang mendidih, maka kodok itu akan langsung bereaksi, melompat keluar dengan kulit terkelupas, tapi dalam keadaan tetap hidup”.

Namun, lanjut Coelho, “sejumlah studi biologi menunjukan, jika seekor kodok ditaruh di dalam panci berisi air, lalu airnya dipanaskan. Maka kodok tersebut tidak bereaksi terhadap meningkatnya suhu yang makin panas di dalam panci. Kodok tidak peka terhadap perubahan yang terjadi di sekelilingnya yang menyiksa dirinya. Lalu saat air tersebut mendidih, kodok itupun mati dalam keadaan gendut dan senyum bahagia”.

Keadaan bangsa kita tak jauh berbeda dengan perilaku dan reaksi kodok dalam menghadapi situasi perubahan lingkungan, kita juga nyaris tak bereaksi dan tak merasakan perubahan yang sedang terjadi pada diri kita dan lingkungan bangsa kita. Perubahan lingkungan yang tidak diwaspadai, menyebabkan kehidupan kita makin tercekik, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan sebagai sebuah bangsa.

Kita bahkan tak merasa terhina di saat harga diri bangsa kita diinjak-injak dan dipermalukan di dunia internasional. Berturut-turut Menteri Luar Negeri Rentno Marsudi dipermalukan ditolak masuk di wilayah Palestina yang dikuasai Israel, lalu utusan khusus PBB yang berasal dari Indonesia, Makarim Wibisono, juga ditolak oleh Israel masuk ke wilayah Palestina, menyusul kemudian ketika militer China mempermalukan bangsa kita dengan melindungi kapal pencuri ikan yang berasal dari China.