Catatan Asyari Usman: Capres-Cawapres Masuki Babak Brutal

Inilah demokrasi yang terburuk di dunia. Praktik demokrasi yang paling kotor. Rakyat hanya bisa urut dada sambil bersedih. Tidaklah terlalu salah kalau dikatakan bahwa semua partai politik di Indonesia melakukan perbuatan keji.

Banyak warga PKS yang mengklaim bahwa mereka adalah partai terbaik. Wallahu a’lam. Boleh jadi. Tetapi bagi saya, gonjang-ganjing cawapres dalam seminggu belakangan dan nasib koalisi oposisi saat ini bisa dicegah seandainya PKS melakukan sesuatu yang tak mungkin dilaksanakan oleh pihak lain.

Masih mungkinkah koalisi diselamatkan? Kelihatannya berat. Dalam situasi seperti sekarang, Pak PS sangat bingung. Pertama menghadapi persoalan UAS dan USS, setelah itu keinginan AHY menjadi cawapres, dan kemudian sekarang kemungkinan PS terpaksa menggandeng Sandiaga Uno (SU) sebagai cawapres.

Kalau akhirnya SU dimunculkan sebagai cawapres, berarti PS melangkah di luar koridor ijtima’ ulama (IU). Bisa jadi PS akan dipersepsikan melawan IU. Pastilah akan dicerca ramai-ramai. Namun bagi orang yang mengerti situasi, mereka bisa memahami posisi dan langkah PS.

Sekarang, babak brutal urusan capres-cawapres telah menyingsing. Operasi siluman bawah tanah untuk menjegal PS semakin menampakkan sosoknya. Sudah bisa kita kenali wajah-wajah mereka.(kl/swamedium)

Penulis: Asyari Usman, Wartawan Senior