Catatan Asyari Usman: Kisah Di Balik Layar, Ada Yang Tekan UAS Tolak Cawapres

Eramuslim.com – Ini cerita di balik layar. Anda bisa percaya, bisa tidak. Tapi, kalau Anda cermati sikap Ustad Abdul Somad (UAS) yang terus menolak menjadi cawapres mendampingi Prabowo, sebetulnya Anda bisa menangkap skenario itu.

Saat ini operasi bawah tanah sangat gencar. UAS terjepit. Beliau didatangi oleh serombongan orang-orang terhormat agar tidak menerima rekomendasi ijtima’ ulama yang menugaskan UAS menjadi cawapres Prabowo Subianto (PS). Sebaliknya, UAS diminta untuk mendukung Ustad Salim Segaf (USS). Mengapa begitu?

Begini alur ceritanya. Kalau UAS menerima tawaran cawapres, insyaAllah tamatlah riwayat Impian Dua Periode. Diperkirakan pasangan Prabowo dan UAS (PUAS) akan bisa dengan mudah mengalahkan siapa pun lawannya di Pilpres 2019.

PUAS sangat ditakuti oleh para penguasa bejat dan pengusaha konglomerat bangsat. Karena itu, segala cara akan ditempuh. Kotor atau bersih. Kalau tidak dengan cara kejam, pasti dengan cara brutal.

Sekarang ini, PS digiring untuk memilih USS. Dan UAS “dipaksa” mendukung ketua Dewan Syuro PKS itu. Menurut hitungan politis, pasangan Prabowo dan Ustad Salim Segaf (PUSS) tidak memiliki dukungan luas di akar rumput. Sangat berat untuk menang. Selain itu, ada kemungkinan Partai Demokrat dan PAN hengkang sehingga tinggallah PKS sendirian.

Kalau sudah begini, akan ada poros ketiga yang didukung oleh Demokrat, PAN dan PKB plus PBB. Akan muncul capres ketiga. Mungkin saja Gatot Nurmantyo (GN) atau Anies Baswedan (AB) yang berpasangan dengan AHY.