Catatan Derek Manangka: Islam dan Militer, Sandungan Terbesar Jokowi di Pilpres 2019

Eramuslim.com -Komentar-komentar di berbagai media sosial yang secara insinuatif menyatakan Joko Widodo sebagai seorang ‘kader’ PKI, tak bisa diartikan secara harafiah.

Demikian juga kehadiran Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di beberapa forum Komunitas Islam, beberapa waktu belakangan ini, tak bisa dilihat hanya sekedar sebuah silahturahmi.

Apalagi menilai, Jenderal Gatot semata-mata menjelaskan garis politik sapta marga yang menjadi ideologi TNI.

Benarkah Jenderal Gatot mengincer jabatan Presiden atau minimal Wakil Presiden RI ?

Semuanya terkait dengan perebutan kekuasaan di Indonesia. Puncaknya di Pemilu Presiden (Pilpres) Juli 2019.

Hari-hari menjelang akhir tahun 2017, belasan bulan sebelum Pilpres, menjadi semacam momen yang dibutuhkan untuk konsolidasi ataupun ‘pasang kuda-kuda’.

Yang pasti perkembangan ini semakin mempertegas. Bahwa pertarungan politik di Indonesia hanya berada di tiga sumbuh : Islam, Militer dan Nasionalis-Soekarno.

Untuk sementara – Presiden Jokowi diidentifikasi sebagai pemimpin beraliran Nasionalis-Soekarno.

Jokowi tengah berhadapan dengan kekuatan Islam dan Militer.