Catatan Zeng Wei Jian: Ketika Ex. Jubir Ahok Bela Ananda Sukarlan

Eramuslim.com -While I’m driving, Bu Nursyahbani Katjasungkana kirim naskah tulisan dari Ex Jubir Ahok-Djarot, Ny. Emmy Hafild. Judulnya, “Ananda Sukarlan & Hak Kebebasan Berpendapat”.

Saya baca. Whoaa…Ngawur. Tulisan Sampah. Nyesel saya bacanya. Full of hatred. Jadi polusi logic. Mutunya rendah.

Ada bumbu “puffery” (false praise) di tulisan Emmy Hafild. Dia bilang Ananda Sukarlan pianis terkenal di dunia. That’s Bullshit..!! Outside the tadpole pond (kolam cebong), No body knows him.

Skill pianonya biasa aja. Ngga sebaik Levi Gunardi, Kwe Pin Nio, Yohanes Nugroho, Hendrata Prasetia. Kalo ngga percaya, tanya aja ke Mpu Pianis Iravati Soediarso. Jelas, in popular culture Anggun C Sasmi lebih ngetop dibanding Ananda Sukarlan.

Di seluruh paragrafnya, Emmy Hafild tidak sebut nama lain. Hanya Ahok, Jarot dan Ananda Sukarlan. Dia gunakan istilah “pejabat” dan gubernur yang meraih kekuasaan dengan memecah belah umat.

Ocehan Emmy Hafild berkontradiksi dengan penilaian Franz Magnis SJ. Menurut Magnis, Ananda Sukarlan bawa kebencian pribadi dengan memanfaatkan forum publik.

Bila Emmy Hafild bermaksud mengatakan Anies-Sandi menang 16% dengan cara pecah belah umat, maka Emmy Hafild 100% butuh aspirin.

Ahok-Jarot kalah karena blunder di kalkulasi, metode dan stratak. Bukan karena isu rasial. Tim Suksesnya pun tidak cerdas. Sekali pun sudah menurunkan “badai sembako” dan bagi-bagi sapi di minggu tenang, tetep kalah. Karena ya itu tadi, tidak cerdas.

Emmy Hafild sebaiknya insyaf. Anies-Sandi itu petarung hebat. Mereka ngga pernah marah. Persis seperti kata Lao Tzu, “The best fighter is never angry”.

Coba ingat-ingat Jagoan Ahok. Dia “ayam sayur” yang selalu marah-marah kepada orang miskin.

Fakta Ahoker adalah pecundang sudah tertulis dalam sejarah. Abadi. Selama Indonesia ada, selama itu pula catatan itu ada. Perih memang.

Emmy Hafild mesti berdamai dengan fakta dan diri sendiri. Amarah, benci, caci-maki, menuding ngga bikin orang jadi hebat. Apalagi bahagia. Seperti kata HH. Dalai Lama, “We can never obtain peace in the outer world until we make peace with ourselves”. Terimalah fakta, that you are a looser Emmy.

THE END

(by Zeng Wei Jian) (kl/pi)