Djoko Edhi Tuding Politisi PDIP Ini di Belakang RUU HIP

Eramuslim.com – Ahmad Basarah sudah lama utak atik Pancasila. Di disertasinya, urutan sila Pancasila tak penting. Jarak antar sila itu sama jaraknya, katanya.

Ia memberikan pembenaran terhadap pidato Bung Karno Pancasila 1 Juni 1945 yang, pada saat yang sama dikeppreskan oleh Presiden Jokowi sebagai hari lahir Pancasila. Padahal hari lahir Pancasila secara yuridis, adalah 18 Agustus 1945. Manipulasi dan bohong. Sebab, secara sosiologis dan filosofis, juga bukan 1 Juni 1945.

Sejarahnya, Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pancasila 1 Juni 1945, berada di Sila ke 5. Istilah Habib Rizieq urutannya di pantat, yang lalu dilaporkan Sukmawati ke Polda Jawa Barat. Anehnya disertasi itu lulus cum laude, diuji oleh anggota MK, termasuk ketuanya, yang kini menjabat. Kesimpulannya, anggota MK, termasuk ketuanya, tak mengerti Pancasila. Atau, suka utak atik Pancasila. Dari situ, jelas mereka bukan guardian Pancasila.

Aneh, pidato Bung Karno dibuat disertasi seolah rumusan 1 Juli 1945 itu adalah Pancasila yang absah bisa lolos uji. Padahal, satu-satunya Pancasila yang diabsah oleh BPUPKI adalah Pancasila 22 Juni 1945 yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Atau Jakarta Charter.

Struktur Pancasila yang dianggap Ahmad Basarah tak ada atau tak penting, ketahuan sekarang tujuannya, setelah heboh RUU HIP, untuk mendegradasi Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, mau diubah menjadi Ketuhanan Yang Berbudaya. Caranya diperas jadi Trisila, peras lagi jadi Ekasila. Alhasil, hilang Ketuhanan Yang Maha Esa.

Apa terminologi strukturalisme? Adalah Irving Fisher yang dikenal sebagai tokoh peletak Strukturalisme pada Ilmu Ekonomi. Pada investasi misalnya, jika disebut investasi satu mobil, harus lengkap satu mobil. Tidak boleh hanya bannya saja. Argumen madzhab strukturalisme sangat top di zaman Orde Baru. Irving Fisher adalah tokoh Revisionis 2 Neo Classic, melahirkan sejumlah teknik analisys struktural yang hingga kini berjaya. Setelah Irving Fisher, bermunculan madzhab Strukturalisme hampir di semua disiplin ilmu.

Apa jadinya jika Pancasila tanpa struktur? Jadinya seperti dikemukakan Rocky Gerung: antar sila itu tak berhubungan! Sila 1 adalah faktor determinan terhadap variabel sila lainnya.