Dr. Tony Rosyid: Debat Pilpres, Pengadilan Rakyat Bagi Jokowi

Kedua, soal janji. Prabowo-Sandi dipastikan akan menanyakan soal janji politik Jokowi di tahun 2014. Anda bilang tak akan impor beras, kedelai, ikan, sayur dan buah. Kenapa anda impor? Anda bilang tak akan menaikkan harga BBM, kenapa sudah 12 kali naik?

Anda bilang kabinet ramping dan akan diisi mayoritas dari kalangan profesional, kenapa sekarang gemuk dan diisi oleh para politisi parpol? Anda bilang akan beli kembali Indosat, mana buktinya? Anda bilang akan produksi mobil Esemka, kenapa sampai sekarang belum?

Sudah sebelas tahun anda diberi kesempatan, tapi belum juga terbukti. Anda bilang ekonomi di bulan Oktober-November tahun lalu akan meroket, mengapa jadi terpuruk? Anda janjikan 10 juta lapangan kerja, kenapa gak anda penuhi? Anda bilang dolar di masa kepemimpinan anda akan turun dan stabil di angka 10 ribu. Kenapa di atas 15 ribu? Anda janji akan membuat Pertamina  lebih maju dari Petronas, mana buktinya? Anda janji negara tak akan hutang. Tapi kenapa tambahan hutangnya luar biasa besar?

Ketiga, soal demokrasi. Publik semua tahu bahwa media ketakutan untuk mengkritisi pemerintah. Hampir semua media tidak berani memberitakan sesuatu yang bisa merugikan anda.

Kasus yang paling transparan dan kasat mata adalah Reuni 212. Hanya satu saja TV swasta yang berani menayangkan. Jawab yang jujur apakah anda sengaja menekan media untuk membunuh demokrasi? Akibatnya, peringkat Indonesia sebagai negara demokrasi merosot jauh, dari 48 menjadi 68 dari 167 negara. Orang memakai kaos dan atribut PKI bebas.

Padahal TAP MPRS No 25 Tahun 1966 jelas melarangnya. Tapi kenapa orang pakai kaos dan atribut #2019GantiPresiden di-sweeping oleh oknum aparat, anggota legislatif dan ormas? Padahal mereka tidak melanggar aturan.

Hampir pasti semua pertanyaan di atas akan diajukan oleh Prabowo-Sandi saat debat pilpres. Ingat, debat tiga kali, ditonton hampir semua pemilih, dan sangat berpengaruh bagi rakyat untuk menentukan pilihan. Jika incumbent tidak bisa memberi jawaban yang meyakinkan rakyat, nasibnya kelar. Rakyat akan mengadili dengan cara tidak memilihnya.[kl/rmol]

Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa