Fuad Bawazier: Anies Ditonjok, Dikeroyok dan Ditohok, Anies Makin Populer

Benturan mazhab ekonomi versus kesehatan ini masih berlangsung, lebih-lebih bila berhadapan dengan Anies Baswedan yang diasosiasikan sebagai bakal calon presiden 2024. Karena itu dimensi perselisihan (tokoh) pusat dengan Gubernur DKI menjadi semakin tajam sebab selain perbedaan mazhab, juga karena sarat persaingan politik menuju 2024.

Relatif mudah melihat atau membedakan masing masing mereka dari mazhabnya. Kepala daerah umumnya bereaksi dan gelisah ketika yang terinfeksi corona dan atau tewas meningkat. Sedangkan petinggi pusat gelisah dan bereaksi keras atau kebakaran jenggot ketika indek saham tewas alias anjlok. Padahal pasar saham itu pasar elite, bukan pasar rakyat.

Pengikut mazhab dapat dilihat pula dari sikapnya dalam mengalokasikan APBN Covid-19. Mana yang lebih besar pos anggaran untuk kesehatan atau untuk ekonomi. Jelas anggaran untuk menjaga dan memulihkan ekonomi lebih besar dari anggaran untuk memerangi Covid-19. Begitu pula realisasinya.

Saya kira secara nasional, pemenangnya adalah “ekonomi”. Seakan kesehatan hanyalah batu loncatan semata, dan Corona telah dimanfaatkan untuk dijadikan kambing hitam atas banyak kegagalan target.

Pemerintah, tetapi dijadikan senjata pamungkas untuk mencapai tujuan tujuan elit termasuk yang bermotif komersil, naikkan defisit anggaran maupun untuk meningkatkan utang negara.

Seperti disebutkan di atas, sejak awal pandemi telah ada perbedaan mazhab dan ada indikasi bau tidak sedap yang ingin mengulang “sukses menguras uang negara ala BLBI”.

Karena itu mau lock down, PSBB ataupun Herd Immunity, akan tetap saja heboh bersilang paham. Disinilah perlunya leadership yang tegas dan jelas.

Dan Presiden sudah menegaskan Kesehatan yang harus diutamakan. Dan Gubernur DKI sedang melaksanakan kebijakan Presiden tersebut.

 Jadi kalau ada yang tidak setuju mestinya Presiden secepatnya menegaskan bahwa nyawa manusia itu lebih utama dari kepentingan bisnis, dengan konsekwensi Bansos dan sebagainua agar dijalankan secara benar dan sungguh-sungguh. (*)

Penulis: Dr. Fuad Bawazier