Gaptek Pendidikan Di Masa Pandemik Covid-19

Eramuslim.com -PANDEMIK Covid-19 sebagai fenomena baru dalam kehidupan memang telah banyak menggeser kebiasaan dalam interaksi sosial di tengah masyarakat tidak terkecuali dunia pendidikan. Sebagai salah satu sektor yang paling terdampak, pendidikan kita telah dipaksa beradaptasi dengan cara meniadakan pembelajaran tatap muka. Adaptasi itu diambil untuk meminimalisir ancaman wabah ovid-19-19 agar tidak menyasar dunia pendidikan terutama pendidikan tingkat dasar dan menengah.

Pemerintah memang telah menetapkan adaptasi kebiasaan baru atau new normal dengan membuka akses publik di bidang ekonomi, transportasi, dan sektor pemerintahan. Kebijakan itu belum diberlakukan penuh untuk sektor pendidikan karena dunia pendidikan memiliki karakteristiknya yang berbeda. Data UNESCO menyebutkan, total jumlah pelajar di dunia yang berpotensi berisiko terpapar Covid-19 dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas kurang lebih 577.305.660. Di Indonesia, lebih dari 68 juta siswa terancam dan 530,000 sekolah ditutup. Kondisi ini tentu menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran yang mendalam.

Namun demikian, selain menjadi  ancaman tersendiri, wabah corona telah menjadi katalisator hebat yang memacu dunia pendidikan kita untuk terlibat lebih banyak pemanfaatan teknologi pendidikan. Data dari Google Trends menunjukkan, pencarian istilah belajar dari rumah” dan istilah-istilah serupa mengalami lonjakan tajam. Ini mencerminkan peningkatan permintaan akses teknologi pendidikan yang semakin diperlukan. Indikator lain adalah peningkatan tajam lalu-lintas situs web dan pengunduhan aplikasi platform Education Technology (EdTech) sejak Februari 2020.