Gerindra dan Nepotisme

Eramuslim.com -BANYAK yang geleng-geleng kepala melihat perkembangan Gerindra. Awalnya banyak yang melihat prospek ke depan yang cerah bagi partai ini karena pandangan politik yang kritis dan korektif. Tapi lama-lama pengagum atau pengharap mulai kehilangan respek.

Terasa sia-sia dahulu mendukung Ketum Gerindra untuk menjadi Presiden. Ketum dan partai semakin loyo saja. Rakyat yang bersemangat perubahan ke arah yang lebih baik ternyata tak bisa menggantungkan harapan.

Di RUU HIP Gerindra senyap suara. Tak ada pembelaan pada rakyat yang gelisah oleh permainan acak ideologi oleh partai pengusung RUU. Umat berteriak keras akan bahaya. Gerindra nyaman-nyaman saja.

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Menyakitkannya sang Ketum ikut mengantar lembaran busuk pengganti, RUU BPIP. Konyol memang karena seperti tidak membaca konstelasi keumatan. Kongres Umat Islam telah mendorong agar BPIP dibubarkan.

Pada Pilkada lagi-lagi Gerindra berperilaku aneh. Kasarnya menjilat. Anak Presiden didukung, menantu Presiden didukung, besan Presiden didukung, anak Wapres didukung, anak Sekretaris Kabinet didukung.