Ekonomi Dunia Menuju Depresi

Perekenomian dunia sedang menukik drastis pada resesi yang paling parah setelah The Great Depression yang dimulai tahun 1929 dan berakhir hingga tahun 1940-an di seluruh dunia. The Great Depression ditengarai sebagai bukti nyata kejatuhan ekonomi AS dan Barat yang sangat kelam. Bahkan banyak ahli berpendapat bahwa dunia sekarang inipun tengah lepas landas menuju The Great Depression Jilid 2. Seberapa parahnya perekonomian dunia saat ini dapat dilihat dalam grafik-grafik di bawah ini.

1. Inilah gambaran seberapa besar uang yang telah digelontorkan oleh AS dan Inggris untuk menambal kebocoran dan kebangkrutan bank-bank internasional saat ini.

Keterangan:

1. Total AS mengeluarkan dana sebesar $31,8 Trilyun (7,9 Trilyun pounds) untuk menyehatkan bank mereka. Sementara Inggris "hanya" $2,5 Trilyun (1,4 trilyun Pounds).

2. Sementara AS berusaha melakukan penghematan namun hanya berhasil dalam kisaran angka $8,5 trilyun (5,9 Trilyun Pounds). Begitu juga Inggris yang melakukan penghematan sampai $914,9 Milyar (626 Milyar Poungs). Jumlah penghematan ini jauh lebih kecil dibandingkan jumlah keseluruhan pengeluaran kedua negara itu.

2. Banyak pemerintah yang telah membuat paket stimulus dalam jumlah milyaran untuk menghidupkan pertumbuhan ekonomi. Ini termasuk dengan memotong pajak dan membuat proyek masa depan yang dananya belum dimasukan pada stimulus tersebut.

Keterangan:

1. AS menganggarkan paket stimulus sebesar $937 trilyun.

2. Inggris hanya mencanangkan 20 milyar Pounds) atau setara $29 milyar.

3. Paket stimulus Jerman sebesar 81milyar Marks atau $103 milyar.

4. China menghabiskan $586 milyar.

5. India $4 milar.

3. Peta keuangan dunia berubah drastis. Raksasa-raksasa bisnis keuangan kolaps satu per satu.

Keterangan:

Dimulai dengan Lehman Brothers yang dinilai oleh banyak pengamat ekonomi tak akan pernah bisa bangkrut, ternyata bangkrut total. Kemudian diikuti oleh Bear Stearns, RBS, Lloyd TSB, Citi, AIG, FanmeMae, Freddie Mae, Bank of America, Northern Rock, Bradford & Dingley, HBOS Merril Lynch, dan Alliance Leicester. Semuanya adalah perusahaan riba yang dikelola dan dimiliki oleh Yahudi.

4. Selain AS, Inggris menjadi negara yang juga sekarat. Pemerintah Inggris telah menyuntikan dana sebesar 81 milyar poundsterling pada tiga bank terbesar di negara itu (Royal Bank of Scotland, HBOS dan Lloyds TSB)

(sa/bbc)