Hersubeno Arief: Hantu Prabowo

Di Pesantren Bata-Bata, Pamekasan Prabowo disambut sangat luar biasa. Ratusan ribu santri dan warga Madura berduyun-duyun menyambutnya.

Video dan foto-foto Prabowo disambut lautan massa beredar luas di media massa konvensional dan media sosial. Laman viva.co.id sampai menurunkan judul : “Sambutan Madura untuk Prabowo Dalam Tangkapan Kamera, Bikin Merinding!”


Viva tidak berlebihan. Video dan foto-foto Prabowo di Madura bukan hanya bikin merinding, tapi juga bikin keder lawan politiknya.

Massa menyemut mengelu-elukan Prabowo hampir dalam setiap kunjungannya di berbagai daerah. Situasi serupa kembali terulang ketika Prabowo berkunjung ke Kota Medan. Ketika berkunjung ke Purbalingga, Jateng massa juga mengelu-elukannya. Begitu pula ketika berkunjung ke Ambon (28/12/2018) massa juga tumpah ruah menyambutnya.

Penyambutan Prabowo sangat berbeda dengan Jokowi. Dalam berbagai kegiatannya Jokowi sampai harus mengerahkan aparatur pemerintahan untuk hadir. Hal itu untuk menghindari terulangnya kembali bangku-bangku kosong dalam kegiatannya.

Membesarnya dukungan terhadap Prabowo ini sesungguhnya sudah diantisipasi oleh kubu petahana. Sudah sejak lama dilakukan operasi pembunuhan karakter. Mulai dari isu lama soal penculikan, anti Cina, didukung oleh kelompok radikal dan pengusung khilafah. Namun semuanya tidak mempan.

Dalam dua kali debat Jokowi menyerang Prabowo secara personal. Pada debat pertama Jokowi mempersoalkan adanya caleg mantan nara pidana korupsi di Gerindra. Pada debat kedua dia menyerang kepemilikan tanah Prabowo yang sangat luas di Kaltim dan Aceh.