Hersubeno Arief: Prabowo Harus Belajar Dari Kasus SBY

Eramuslim.com -DALAM sepekan terakhir mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) “panen” ucapan dukacita dan hujatan. Ucapan dukacita karena meninggalnya istri tercinta, Ny Kristiani Herawati. Hujatan, cercaan, bahkan makian karena pilihan sikap politiknya.

Hujatan, terutama di media sosial, intensitasnya beberapa hari terakhir kian meningkat. Sementara ucapan dukacita sudah menghilang seiring waktu.

Netizen yang marah seakan tak peduli tanah di pemakaman Ani Yudhoyono belum kering dan umat Islam tengah memasuki hari raya Idul Fitri 1440 H. Bagi mereka momen yang biasanya dimanfaatkan untuk saling memaafkan diabaikan. Kekesalan atas sikap SBY dan keluarganya mengalahkan segalanya.

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief mencoba mengalihkan kemarahan netizen pendukung 02 dengan menuduh bahwa gelombang serangan ke SBY dan Partai Demokrat di linimasa adalah terstruktur, sistematis, dan masif yang digerakkan oleh Sandiaga Uno melalui para buzzer bayaran.

”Selamat Hari Raya Idul Fitri buat @sandiuno, minal aidin walfaizin. Di hari baik ini mohon bantuannya agar para buzzer menghentikan serangan dan fitnah ke Partai Demokrat dan keluarga SBY. Terima kasih, untuk saling bantu,” tulis akun Twitter @AndiArief Kamis (6/6).