Hersubeno Arief: Propaganda Rusia, Maling Kok Teriak Maling?

Kedubes Rusia menjelaskan bahwa istilah yang kini digunakan “oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia” itu direkayasa oleh Amerika Serikat ketika pemilihan umum pada 2016 lalu.

Walau tidak menyebut nama seseorang, namun bantahan Kedubes itu jelas ditujukan kepada Jokowi. Dikemas dalam bahasa yang halus, bahasa diplomatis itu harus dipahami sebagai reaksi yang sangat keras. Tuduhan yang dilakukan oleh presiden bisa membahayakan hubungan diplomatik kedua negara.

Menyadari hal itu Jokowi kemudian menjelaskan bahwa istilah “Propaganda Rusia” itu dia dapatkan dari sebuah artikel di jurnal RAND Corporation. Lembaga kajian global yang berbasis di Santa Monica, California itu dalam salah satu jurnalnya pernah menurunkan artikel “The Russian “Firehose of Falsehood” Propaganda Model Why It Might Work and Options to Counter It.” Referensinya cukup keren juga.

Bersamaan tuduhan Jokowi,  para buzzer Jokowi rame-rame memposting dan menjelaskan apa itu Firehose of Falsehood (FoF). Istilah yang cukup berat ini mereka jelaskan dalam sebuah grafis yang mudah dipahami. Mereka menyebut FoF dapat memecah belah bangsa.

Isu rasisme, agama, ultra nasionalisme terus dihembuskan dan dibakar. Ujung-ujungnya Indonesia bisa terpecah belah seperti Iraq dan Suriah. Sebuah wacana yang juga tak kalah menakutkan.

Kalau melihat pernyataan Jokowi dan kampanye yang massif di medsos, tuduhan ini tampaknya merupakan kampanye terencana.  Kubu paslon 01 justru tengah melakukan propaganda name calling. Sebuah strategi propaganda memberi nama buruk. Tujuannya agar publik menolak apapun yang disampaikan Prabowo-Sandi, tanpa lebih dahulu mengecek faktanya.

Dalam bahasa Jawa kosakata yang mendekati adalah waton suloyo. Seenaknya sendiri. Yang penting beda.  Kalau perlu bertengkar, ya dijabani.

Para jubir dan petinggi parpol pendukung paslon 01 secara massif selalu memberi label hoax kepada paslon 02. PSI misalnya pernah memberi “Kebohongan Award” kepada Prabowo-Sandi.

Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli sudah menengarai operasi ini. Menurutnya kubu paslon 01 punya Standard Operating Procedure (SOP) dalam empat tahap :