“Hidden Agenda” Di Balik Tumpukan KTP-el

Pilkada mana yang akan terjadi chaos? Sepertinya bukan di jawa-barat, karena jabar menjadi tempat ditemukannya gudang e.ktp tersebut, jadi karena sebab itulah kelompok terlatih ini enggan memulai konflik dan polemik di jawa-barat dan akan dengan legowo melepaskan jawa-barat. Apakah jawa-tengah? Sepertinya jawa-tengah persaingan dua kandidat masih 50:50 atau berimbang, dan potensi untuk kisruh di jateng relatif masih bisa dikendalikan, karena tuan presiden berasal dari jawa tengah dan oleh karena itu daerah tersebut bisa dibilang aman terkendali.

Lalu bagaimana dengan jawa-timur? Apakah akan terjadi benturan atau chaos disana!! Kemungkinan konflik disana sangat besar, salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah karena adanya persoalan historis yaitu; “kisah perang saudara kerajaan majapahit (perang paregreg) dan pecahnya perang saudara kerajaan singhasari”. Selain itu beberapa waktu yang lalu saya mendapat informasi adanya pemindahan napi kasus narkoba ke sejumlah lapas di jawa-timur. Untuk tujuan apa pemindahan para napi tersebut? Salah satunya terjadi karena over kapasitas lapas.

Agak sulit memang dalam membuat analisa dari paradigma intelijen tentang penemuan dua karung e.ktp serta gudang penyimpanan e.ktp tersebut, karena memang harus ada data yang akurat dan informasi yang menunjang terhadap adanya suasana cipta kondisi, akan terjadinya benturan dalam pilkada di jatim tersebut. Sebab secara historis di jawa timur itu pernah terjadi peperangan seperti yang saya jelaskan diatas tersebut.

Untuk itu sebaiknya persoalan penemuan gudang e.ktp ini harus disikapi dengan sangat matang oleh para pejabat publik, khususnya kelompok oposisi tidak boleh terburu-buru dalam membuat statement di ruang publik, agar tidak terjadi kegaduhan yang lebih dalam di masyarakat, karena memang tujuan penemuan gudang ini adalah agar kegaduhan terus meningkat dalam segi eskalasi.

Disisi ini, saya melihat dibutuhkan kedewasaan berfikir semua pihak dalam melihat persoalan ini secara konfrehensif, agar pilkada tetap berjalan sesuai rencana dan meminta kepada para relawan dan partai politik untuk menghindari konflik yang bisa berdampak pada konflik horizontal, karena ada pihak yang sepertinya memang ingin membenturkan pilkada 2018 agar terjadi chaos di daerah jawa dengan populasi penduduk yang begitu padat.

Sebagai pesan penutup, semoga saja ditahun politik ini, di masa pilkada serentak 27 juni 2018 dapat berjalan dengan kondusif dan aman, sehingga tahun 2019 bangsa ini bisa keluar dari segala kesulitan dan permasalahan yang terjadi, yaitu dengan berjalannya estafet suksesi pergantian kepemimpinan nasional. [swamedium]

*Oleh: Pradipa Yoedhanegara, Penulis adalah Pemerhati masalah bangsa