Ilham Bintang: Pak Jokowi, Tolong Tertibkan Komunikasi Politik Istana

Presiden Jokowi, salah satu kepala negara di dunia ini yang familiar dengan media sosial. Akunnya memiliki follower besar, belasan juta. Niscaya beliau juga mengikuti dinamika netizen di dunia maya. Sekali dua kali saya kira pernah memergoki juga celetukan dan ejekan netizen terhadap kinerja para pembantunya yang viral di Medsos.

Seperti, meme tentang menteri perekonomian yang tidak memperlihatkan sense of crisis dalam urusan vaksin. Ada juga yang mempublish di Medsos hobinya menonton sinetron dan film India.

Tentulah semua itu sangat mengganggu rasa keadilan masyarakat yang tengah fokus pada pandemi. Atau yang lebih parah :”dua sekawan” Lutfi dan Bahlil, menteri yang mempertontonkan diri tertawa-tawa tanpa masker di Amerika Serikat.

Respons Presiden langsung keluarkan larangan bagi menteri bepergian ke luar negeri, kecuali Menlu.

Ayo Pak Jokowi, segera benahi komunikasi politik Istana. Ini yang sangat mengganggu: banyak yang bicara atas nama (dianggap mewakili) Istana yang cuma menyakiti hati rakyat. Tidak bisa menahan diri.

Gaya lebih aktivis ketimbang sebagai pegawai pemerintah. Seringkali menyerang pribadi tokoh-tokoh yang menyampaikan kritik demi perbaikan.

Sama sekali tidak mencerminkan diri sebagai aparat pemerintah di negara demokrasi. Yang gajinya dibayar oleh pajak rakyat, tapi rakyatnya kini secara merata sedang kesusahan.

Dampaknya, bisa lebih merusak dari Covid-19 itu sendiri. Musuh kita. Musuh seluruh bangsa.[]

Penulis: Ilham Bintang, wartawan senior