Iramawati Oemar: Stop Jadikan Ibadah Sebagai Pencitraan!

Eramuslim.com – Kalau saya ditanya apa kesan saya melihat orang sholat, jawabnya : “biasa saja! Sama dengan melihat orang makan atau mandi” Lho kok begitu?! Ya iyalah, sebab kalau yang sholat itu seorang Muslim, baligh, berakal (tidak gila) itu sama sekali bukan perbuatan yang harus mengundang decak kagum.

Sebab selama ketiga syarat itu dipenuhi, maka sholat adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh seorang Muslim, fardhu kifayah, kewajiban individu, bukan kolektif. Dilihat orang atau tidak, ya tetap harus dilaksanakan. Sama dengan manusia makan 3 kali sehari, mandi setidaknya 2 kali sehari, nothing special! Saya sering melihat orang sholat di atas kereta api, bis antar kota, pesawat terbang, dimana pun. Tidak harus berdiri, sambil duduk di kursi kendaraan yang ditumpangi pun jadilah.

Apakah kita perlu memamerkan setiap kali kita makan rutin 3 kali sehari atau mandi pagi dan sore? Rasanya tidak.

Se-narsis-narsisnya seseorang sekali pun, dia tak akan memamerkan aktivitas rutin seperti itu. Lalu kenapa belakangan ini aktivitas ibadah, kepatuhan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, seakan jadi obyek perbuatan yang perlu dipamerkan agar seisi jagad tahu?

Sejak kapan sholat menjadi sesuatu yang harus diviralkan? Kenapa ketika seseorang sholat lalu ada sekelompok orang yang bangga karena orang tersebut sholat? Bukankah sholat itu urusan pribadinya dengan Tuhannya?