Jihad Masa Depan Suriah

mujahidin mudaOleh : Anastasia , Alumni Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung

Ramadhan ke tiga Suriah masih bergejolak, seperti negeri timur tengah yang lain, ramadham 2014  masuk di musim panas. Pasokan makanan akan cepat basi di musim panas hal tersebut pernah dikeluhkan sebagian pengungsi suriah di kamp  perbatasan Turki-Suriah, apalagi  untuk sebagian rakyat suriah yang saat ini memilih bertahan berjuang di tanah kelahiran.

Sebuah ujian besar bagi rakyat suriah menjelang bulan suci ramdhan dalam keadaan berperang, Assad sepertinya menjadi sosok yang fenomenal tak getar menggadapi desakan luar, tetap mempertahankan serangan secara konsisten, bukan rahasia umum kenapa Assad kuat mempertahankan dinasti kekuasaannyan, tentu dibalik ini semua Assad memiliki sekutu setia sekelas Rusia, ditambah negara sesama syiah Iran dan Hizbullloh Libanon, kedua negara tersebut mempunyai krakter yang mirip dari segi kehebatan senjata militernya, pengunut syiah begitu konsen “memperkaya diri” melalui militer, inilah bukti bahwa kekuatan militer menjadi pondasi kuat ketahanan sebuah negara.

Berbicara masalah ketahanan negara kita akan sepakat menyatakan bahwa baginda Rosul Saw adalah pemimpin yang paling berpengaruh di dunia, kepemimpinan beliau adalah contoh bagi seluruh umat manusia di muka bumi, karena kepemimpinan Rosul Saw dibimbing wahyu oleh Allah Saw sebagai sang pencipta, maka dari  itu Allah Swt sengaja membimbing Rosul Saw semata-mata menjadi teladan dan petunjuk bagi seluruh manusia. Madinah adalah percontohan awal mula berdirinya sebuah negara islam, sebelum kedatangan Rosul Saw dalam peristiwa hijrah, Rosul mengutus duta dakwah musab bin umair mengkondisikan Madinah agar mau menerima kepempinan Rosul, tentu saja sebagian besar masyarakat Madinah diikat oleh keimanan dan diperkuat baiat Aqabah 2, semenjak itu sejarah negara yang mengusung islam sebagai nafas ideologi kehidupan masyarakat dimulai, bukan tanpa rintangan awal mula berdiri negara islam Madinah, tapi menjadi titik tekan dalam permasalahan ini adalah  bagaimana Rosul Saw memberi contoh, bahwa Al-Quran menjadi senjata ampuh mengatasi berbagai permasalahan manusia kala itu.  Ayat  mengenai jihad secara fisik mulai diturunkan, sebagai pertanda bahwa negara islam mempunyai tugas melindungi masyarakat dan melancarkan setiap misi dakwah ke seluruh jagad raya baik secara ofensif ataupun defensif.

Kebijakan politik jihad sangatlah brilliant, karena sifatnya mampu menerawang kepentingan politik di masa depan, memastikan setiap wilyah untuk masuk ke dalam kekuasaan islam, namun tidak seperti gaya imperalisme yang memperluas wilayah kekuasaan dengan cara memperbudak wilayah dan mengekspoitasi kekayaan, jihad hadir memerdekakan wilayah dari penjajahan imperealisme tersebut, pembebasaaan manusia  dari segala jenis penyembahan kepada selain Allah. Buktinya pembebasaan Mesir dan Suriah atas hegonomi Romawi,  jika saat itu islam tidak menaklukan Mesir, mungkin sekarang Mesir masih terjajah,  namun bukan berarti kedua negara tersebut saat ini  ada dalam keadaan “baik.  Suriah pernah dibebaskan oleh pasukan islam dan masuk kedalam kekuasaan islam, akan tetapi keadaan suriah sekarang tengah berperang,  buntut keruntuhan khilafah menjadi salah satu akibat  kondisi parahnya kondisi Suriah, sejarah kenapa daulah bisa diruntuh sangatlah panjang dan penuh rekayasa misionaris. Penderitaan Suriah begitu berat, seperti yang telah di ungkapan di atas, perang Suriah tidaklah seimbang, Assad ditopang kekuatan negara-negara besar, Rusia yang getol memasok persenjataan canggih ke Suriah, bahkan neraca perdagangan senajata Suriah-Rusia  paling besar dibandingkan negara timur tengah.

Lantas siapakah yang menjadi penyokong kekuatan mujahid Suriah, tiada lain mereka yang berjihad secara terorgainsasi dan individual, sebuah rival yang tidak sepadan bukan? Hingga saat ini kita kehilangan politik jihad yang pernah diemban negara islam, tidak adanya politik jihad menjadi kendala terbesar umat islam di seluruh  dunia, contoh konkrit ketika jihad tidak diemban, maka  kaum muslim dibelahan bumi mengalami penderitaan, seperti kasus Palestina, Myanmar, Afganistan dan negara terjajah lain, yang  saat ini belum merasakan manisnya kekebasan, padahal Rosul Saw sudah mencontohkan  jihad  jauh sebelum negara Isreal mencaplok Palestina, jihad merupakan aktivitas politik yang senantiasa harus dihidupkan untuk mengatisipasi dan mengatasi  penjajahan kaum kafir, seperti halnya Suriah saat ini, kita tidak bisa mengaharapkan PBB mengeluarkan resolusi perdamian, karena bersifat kompromi, berapa puluh resolusi dikeluarkan oleh PBB tak sedikit pun mampu mengembalikan sejengkal tanah Palestina.  Maka dari itu  harus berjuang mengembalikan institusi khilafah  begitu penting karena khilafah  mengemban jihad sebagai bentuk perlindungan paling ampuh mengakhiri segala bentuk penjajahan. Waluhu’Alam