Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019 Rapuh

Eramuslim.com – Penulis tidak kaget ketika KPU selayaknya pengumumuman kenaikan BBM dulu, tiba-tiba memajukan pengumuman kemenangan paslon 01 sebagai pemenang Pilpres. Karena apa, sejak awal didalam beberapa tulisan sebelumnya, penulis sudah menyampaikan beberapa analisis dan prediksi kejanggalan yang terjadi pada proses penyelenggaraan Pemilu tahun ini.

Mulai dari polemik UU nomor 7 tahun 2017 tentang President Treshold 20 persen yang menjadi satu-satunya terjadi di dunia, sampai dengan dirobahnya aturan petahana harus mundur sebelum menjadi calon presiden.

Tidak hanya sampai disitu saja, di setiap tahapan proses Pemilu ini (Pilpres) hampir dengan runut semua aturan sudah tertata sedemikian rupa untuk memuluskan petahana untuk melenggang kangkung lanjut dua periode. Tak peduli mau berapapun hasil suara di TPS, toh yang akan menentukannya nanti adalah KPU secara berjenjang, dan ada Bawaslu bersama aparat penegak hukum sebagai pengawalnya, serta media mainstream dengan cipta kondisi opini masyarakat plus dengan komentar para pelacur intelektual yang memang sudah dibayar untuk itu.

Dan ternyata, semua apa yang pernah penulis tuliskan itu hampir 100 persen akurat. Bahkan lebih dalam dan brutal lagi. Namun okelah, semua itu sudah berlalu. Namun penulis menangkap ada beberapa pesan tersirat dan tersuruk (tersembunyi) dari suksesi kemenangan paslon 01 ini. Yaitu :