Menampar Muka Jokowi

Eramuslim.com

Menampar Muka Jokowi

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan kebangsaan

MENARIK peristiwa penamparan wajah Presiden Perancis Enmanuel Macron. Penampar, Damien Tarel, memang tidak menyukai Macron dengan alasan tukang bohong.

Ia akhirnya dihukum penjara 4 bulan. Damien menyatakan sebenarnya tidak berniat menampar tetapi ketika melihat wajahnya yang “bersahabat” tapi tukang bohong, maka secara spontan ia merasa jijik dan menamparnya.

Ketika Presiden Jokowi diisukan ingin memperpanjang masa jabatan hingga tiga periode, seketika dia membantah dan menolaknya bahkan dengan raut wajah serius Jokowi menyatakan bahwa ada tiga kemungkinan orang yang mendorong agar menjabat tiga periode yaitu pertama, ingin “menampar muka saya” kedua, “mencari muka” dan ketiga, “ingin menjerumuskan saya”.

Tercatat awal sudah dua politisi yang mendukung agar Jokowi maju lagi untuk periode ketiga yaitu Waketum PKB Jazilul Fawaid dan mantan Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Kini muncul Komunitas Jokpro 2024 pimpinan Qadari yang memasangkan Jokowi dengan Prabowo untuk Pilpres 2024. Qadari yakin pasangan ini akan menang. Atas usulan ini belum ada sikap dari Jokowi sendiri.

Jokowi harus menunjukkan sikap konsisten untuk menolak bahkan menegur gerakan Qadari.  Jika Jokowi diam maka rakyat akan menduga bahwa Komunitas Jokpro itu muncul atas restu atau buatan Jokowi sendiri.

Bagaimana Jokpro harus membiayai jika “ikhlas” berjuang? Jokowi pun harus mulai bergerilya untuk mendapat dukungan dari partai-partai dalam  mengamandemen Konstitusi.

Dalam acara temu Relawan Nasional, Jokowi menyatakan “ada saatnya saya tentukan arah kapal besar relawan Jokowi”. Pernyataan ini dikemukakan setelah melihat bahwa relawan telah ditarik-tarik untuk mendukung Capres-Capres 2024.