Menampar Muka Jokowi

Nah kemunculan Jokpro 2024 pimpinan Qadari menimbulkan dugaan bahwa Jokowi telah memberi  jawaban atas arah yang dimaksud.

Sebenarnya masih samar jawaban itu, pertama siapkah Prabowo sekadar menjadi Cawapres dan kedua, mungkinkah PDIP mendukung Jokowi kembali. Tidak mudah nampaknya PDIP membuang Puan.

Upaya keras untuk sukses pasangan Prabowo-Puan menjadi buyar. Hubungan Jokowi dengan Megawati juga tidak terlalu erat, bahkan dalam beberapa hal bertolak belakang.

Gelombang penolakan Jokowi tiga periode akan membesar. Rakyat melihat dan merasakan bahwa Jokowi telah gagal memimpin bangsa. Untuk bertahan hingga 2024 saja sudah sangat berat, apalagi sampai diperpanjang.

Isu penolakan mudah untuk mendapat simpati dan berotensi untuk menggelinding dengan cepat.

Jika sikap Jokowi “yes” untuk tiga periode maka rakyat mungkin akan menampar wajah Jokowi dan berteriak serempak “stop sampai disini, tuan Presiden” lalu tahun 2O24 pun hanya tinggal impian.

Jokowi menjadi seperti Macron yang  berwajah “bersahabat” tapi tukang bohong. Gembira saat mendekati penyambut, terkejut ketika tamparan menghinakan yang diterima.

Seperti kata Jokowi sendiri bahwa dukungan tiga periode itu “menampar muka saya” karenanya ketika banyak dukungan, maka yang terjadi adalah mereka beramai-ramai sedang menampar muka Jokowi.

Mereka hanya mencari muka untuk kemudian menjerumuskan.

Sementara Jokowi terlanjur bersikap ambivalen alias plin plan. Kasihan..oh…kasihan.

[RMOL]