Musik Wiski

Tapi mengapa Taliban menduduki istana swasta ini? Bukankah banyak orang superkaya baru lainnya?

Dostum itu beda –di mata Taliban. Dostum adalah the most wanted person di mata mereka. Sebagai jenderal, Dostum banyak memimpin perlawanan terhadap Taliban. Bahkan di masa pendudukan Amerika Dostum dianggap pernah melakukan pembantaian tahanan Taliban dalam jumlah besar –lebih 1.000 orang sekaligus. Yakni di sebuah padang yang terisolasi di Afghanistan.

Bahwa Dostum kini menghilang itu sudah menjadi bagian dari hidupnya. Di masa Taliban 1.0 berkuasa, Dostum lari ke Peshawar, kota di Pakistan yang terdekat dengan Afghanistan. Ia juga pernah lari ke Turki. Atau ke Uzbekistan.

Dostum punya rumah di banyak negara. Ia juga salah satu penggemar minuman keras Rusia, Vodka. Ia tidak bisa hidup tanpa itu. Berner made in Jerman selalu ada di rumahnya.

Ketika ditanya media berapakah istrinya, Dostum menjawab dengan canda: Tuhan hanya satu, istri juga harus hanya satu.

Karier politik tertinggi Dostum adalah menjadi wakil presiden. Selama 6 tahun. Cukup lama untuk ukuran sebuah negara yang belum stabil. Yakni antara 2014 sampai 2020. Di Pilpres 2020 ia maju sebagai Capres. Kalah. Ia tidak masuk lagi di kabinet Presiden Ashraf Ghani berikutnya.

Taliban akan menjadikan istana Dostum itu sebagai peringatan: tidak boleh lagi ada korupsi yang seperti ini.

Tapi prinsip Dostum tentu sangat berbeda dengan Taliban. Inilah motto Dostum yang sangat terkenal: “Kita tidak akan mendukung pemerintahan mana pun yang melarang musik dan wiski.”  (Desway)