Pemilu 2019 dan Lenyapnya Negara Indonesia

Eramuslim.com –  PEMILU 2019 hanya akan menghasilkan Republik Indonesia yang hanya bisa dijual dengan bunga minimal 15 persen. Lihat saja nanti. Karena untuk mendapatkan utang 825 triliun rupiah tahun depan untuk membayar semua utang jatuh tempo, tidak mungkin dengan bunga sekarang. Karena bagi investor itu terlalu berisiko. Karena Indonesia sebagai negara tidak punya apa apa. Sementra utang sudah menggunung dan bunga mencekik. Sri Mulyani telah menawarkan utang dengan bunga 11,625 persen dan baru laku 2 miliar dolar.

Elite Indonesia harus sadar bahwa sejak amandemen UUD 1945 harga Indonesia makin turun, makin murah dan makin tidak ada harganya. Sekarang harganya bahkan secara ekonomi sudah murah sekali.  Mungkin di tahun 2019 mendatang Indonesia tak punya harga sama sekali. Melihat perkembangan defisit permanen dalam seluruh lini ekonomi Indonesia.

Tahun 2019 Indonesia hanya mau dibeli oleh internasional dengan imbalan bunga 15 % dan kalau dibawah itu orang malas beli. Karena mereka akan terkena defresiasi mata uang, dan Indonesia akan default.

Mengapa demikian? Indonesia sudah tidak punya aset lagi, Indonesia sudah tidak punya emas. Cadangan devisa sudah di tangan China dibagi dengan Amerika Serikat. Aset aset sudah ditangan BUMN yang sekarang sudah 95 persen dikuasai swasta melalui penguasan langsung dan melalui Bond.

Ada yang tersisa yakni istana negara dan kantor gubernur serta kantor bupati dan walikota. Indonesia seharga tanah tanah dan bangunan itu. Itupun kalau masih boleh dijual, karena Istana negara pun masih milik ratu Belanda yang memegang sertifikatnya.