Pendapatan Cekak Utang Segunung, Kemana Hasil Utang Mengalir?

Eramuslim.com – UTANG luar negeri dibagi dalam utang pemerintah dan swasta. Dua-duanya hampir sama besar. Sekarang keduanya menghadapi masalah besar, yakni kesulitan membayar utang.

Mengapa bisa demikian, ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang menurun. Sementara utang bergerak sebaliknya meningkat. Kesulitan ekonomi yang dihadapi ditutup kembali dengan utang.

Kemana uang utang ini selama ini mengalir? Dalam logika yang dibangun para intelektual, bahwa utang luar negeri merupakan cara untuk meningkatkan pendapatan suatu negara. Mereka mengklaim ada korelasi antara peningkatan utang dengan peningkatan pendapatan. Ada logika bahwa makin tinggi utang, maka makin tinggi pendapatan.

Apa itu pendapatan? Pendapatan suatu negara diukur dengan indikator Produk Domestik Bruto (PDB). Indonsia adalah negara dalam kelompok G20 atau negara dengan GDP terbesar di dunia. Namun setelah dibagi dengan jumlah penduduk menjadi GDP perkapita, Indonesia menjadi negara dengan GDP perkapita yang rendah. Bahkan di ASEAN sekalipun.

Kemana Uang Utang Luar Negeri Pemerintah Mengalir?

Utang luar megeri swasta tentu mengalir ke kantong-kantong swasta.  Perusahaan-perusahaan swasta Indonesia utangnya sangat besar dibandingkan skala ekonomi mereka. Termasuk juga BUMN. Umumnya memiliki utang yang sangat besar. Sementara bisnis mereka tidak merangkak. Segitu gitu saja.

Nah pertanyaan muncul, kemana utang luar negeri pemerintah dan BUMN mengalir? Mengapa pendapatan masayarakat tidak merangkak naik, atau tidak berkorelasi positif dengan kenaikan utang pemerintah dan BUMN.

Utang pemerintah jelas dialirkan kepada proyek proyek pemerintah. Dengan demikian, utang pemerintah mengalir ke kantong-kantong swasta dalam negeri. Demikian juga dengan utang BUMN juga mengalir ke proyek-proyek BUMN yang dikerjakan oleh swasta dalam negeri.