Penguasa Yang Hilang Rasa, Bencana Buat Rakyatnya…

Eramuslim.com -KEKUASAAN dalam kosmologi Jawa penuh simbol.

Sehingga misalnya gelar Raja adalah Paku Buwana, Paku Alam, Mangku Bumi, dan seterusnya.

Bila Paku dicabut maka Buwana chaos.

Apabila penguasa “Tak Mangku Bumi” maka terjadilah ketidakseimbangan…

Kebudayaan Jawa yang luhur percaya seorang pemimpin adalah juga pemimpin alam.

Karena itu, Olah Batin diperlukan untuk mencapai kekuatan sukma demi menjaga keseimbangan manusia dengan alam.

Olah Batin antara lain untuk menajamkan Roso (Rasa), atau kepekaan dalam kepribadian.

Rasa, kepekaan, atau sensitifitas dibutuhkan agar penguasa mampu bijaksana, dan untuk menjaga tidak melakukan hal-hal yang memalukan.  Melukai perasaan rakyat atau bertindak tidak adil.

WS Rendra mengagumi Raden Mas Sudjono, Raja Jawa bergelar Hamengku Buwono I yang mengutamakan Olah Rasa.

Raja yang dikenal dekat dengan rakyat ini mengedepankan filosofi  “Sangkan Paraning Dumadi”.

Perenungan yang mempertanyakan eksistensi manusia “Dari Mana Dan Akan Kemana Seluruh Isi Alam Ini …”

Saat muda sang Sultan gemar berjalan kaki mengarungi hutan, singgah di telaga, mengembara di sepanjang pantai, mendaki bukit-bukit kapur, dan Merapi.

Dalam melakukan tourne ini Sultan mengenakan pakaian orang biasa untuk berdialog dengan petani, nelayan, dan masyarakat di perkampungan,  untuk mengetahui realitas yang sesungguhnya di kalangan rakyat.