Rizal Fadillah: Jokowi dan FPI

Eramuslim.com – Dalam wawancara dengan Assosiated Press Jokowi menyampaikan kemungkinan membubarkan FPI dalam 5 tahun masa jabatannya. Alasannya jika melanggar Ideologi bangsa dan mengancam keamanan. Meskipun dengan bahasa jika namun tersimpulkan niat. Asasinya syarat itu nampaknya tak mungkin. FPI sebagai front pembela Islam sejak kelahirannya hingga kini tak ada melanggar Ideologi. Pancasila tak pernah dipermasalahkan, bahkan diperkuat dengan pemahaman keagamaan. Sila sila yang sejalan dengan agama Islam. Begitu juga dengan keamanan negara tidak terancam dengan keberadaannya. FPI sama dengan organisasi Islam lain menjadi khazanah keormasan di Indonesia.

FPI yang mengambil titik berat pada jalur “mengubah kemungkaran” adalah organisasi da”wah yang melengkapi. Organisasi Kemasyarakatan Islam lain mungkin mengambil tekanan pada “mengajak kebaikan”. Meski tidak memutlakkan jalur  tersebut tapi fakta yang ada FPI adalah mozaik da”wah yang sehat sehat saja. Komitmen dalam “membela Islam” nya sangat kuat. Habib Rizieq Shihab sebagai pimpinan FPI juga menambah ketokohan dan kepemimpinan umat Islam di Indonesia.

Ahok yang “nyeleneh”, arogan dan menista agama membawa hikmah. Mampu menyatukan umat Islam melalui momen perjuangan 411, 212, reuni 212 dan sebagainya. Pengaruh besar dan suara Habib Rizieq Shihab terdengar tajam. Pada 212 Presiden Jokowi pun ikut menjadi pendengar khutbahnya di Monas. Mendengarkan secara seksama. Khutbah yang bagus dan mencerahkan dengan retorika yang memukau.