Sang Juru Selamat Palsu (Manipulasi Uang dan Perbudakan Ekonomi)

Langkah Ketiga, Menentukan Harga Berdasarkan Pasar.

Mengendalikan harga air, bahan pokok makanan, gas dan listrik dalam negeri berdasarkan harga pasar yang telah ditentukan atas kesepakatan lembaga keuangan internasional telah melahirkan kerusuhan sosial di banyak negara yang menjadi budak IMF.

Kerusuhan sosial ini sengaja diciptakan (Kerusuhan IMF) untuk suksesnya misi terselubung World Bank, yakni menarik modal dari investor dengan tujuan akhir membuat bangkrut sebuah pemerintahan.

Ketika sebuah pemerintahan dililit krisis ekonomi yang parah dan akhirnya perekonomian nasional runtuh, maka selanjutnya perusahan-perusahan asing yang merupakan proxy IMF berdatangan untuk membeli aset nasional dengan harga yang sangat murah.

Langkah Keempat, Sistem Perdagangan Bebas. Dalam sistem perdagangan bebas, perusahaan- perusahaan raksasa berskala internasional menancapkan cakarnya di Kawasan Amerika Latin, Afrika dan Asia.

Dengan terlebih dahulu mendirikan benteng pertahanan ekonomi, Eropa dan Amerika Serikat membuat barikade pasar mereka yang menguntungkan kepentingan mereka sendiri terhadap produk industri pertanian dari negara-negara berkembang.

Selain itu, Eropa dan Amerika mengenakan tarif yang sangat tinggi terhadap negara-negara dunia ketiga yang menyebabkan naiknya harga obat-obatan bermerk, sehingga angka kematian pun melonjak.

Virus dan penyakit begitu cepat menyebar, hal tersebut menguntungkan kepentingan bisnis farmasi Eropa dan Amerika termasuk Cina.

Worl Bank dan IMF kembali menjadi penguasa ekonomi yang berhasil menaklukan pertarungan bisnis kotor yang menumbalkan kehidupan umat manusia dan menjadikan bangsa-bangsa di penjuru dunia menjadi budak Sang Juru Selamat Palsu.

Keuntungan besar dari manipulasi uang yang dikerjakan lembaga keuangan internasional sanggup mendanai gerakan global agar terciptanya multi krisis ekonomi di berbagai negara.

Kekuasaan World Bank dan IMF yang nyaris absolut bisa membuat nilai mata uang sebuah negara jatuh ke titik terendah, menyihir sebuah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam menjadi negara miskin yang bertekuk lutut dan menghamba kepada jebakan hutang luar negeri.

“Biarkan aku mengeluarkan dan mengendalikan uang suatu negara, dan aku tidak peduli dengan hukum,” ucap Mayer Amschel Rothschild, pendiri House of Rothschild sambil menggelar karpet merah untuk para elit bankir yang menggerakan tirani dunia dalam mesin finansial global yang dikendalikan sistem ekonomi Dajjal. [RMOL]

 

Gan-Gan R.A
Penulis adalah pPraktisi hukum, pencinta kopi & puisi dan Peneliti Hukum pada Don Adam Caring Academy. [RMOL]