Seandainya George Floyd Orang Indonesia

Eramuslim.com – Dunia tahu, George Floyd orang Amerika. Warga kulit hitam yang terbunuh oleh seorang polisi. Dunia geger. Demo terjadi tidak saja di Amerika, tapi juga di sejumlah negara Eropa.

Satu nyawa melayang telah hebohkan dunia. Tidak saja demo, penjarahan dan kerusuhan bahkan marak di sejumlah negara bagian Amerika. Rakyat Amerika marah. Masyarakat dunia juga marah. Mereka marah untuk membela Floyd. Dunia marah untuk melawan kedzaliman dan kesewenang-wenangan. Mereka turun ke jalan untuk menuntut keadilan.

Melihat fenomena Floyd ini, saya teringat Indonesia. Sebuah negara subur yang rakyatnya gak pernah makmur. Di negara pancasila ini harga nyawa tak semahal di Amerika. Banyak pembunuhan yang tak terungkap. Banyak kematian misterius yang berlalu begitu saja.

Penculikan dari satu rezim ke rezim yang lain lewat begitu saja. 894 petugas KPPS meninggal. Seorang dokter coba mengusut, justru dapat teror. Bahkan dianggap menebar berita bohong dan terancam diperkarakan. Mahasiswa dan demonstran mati, tak mudah untuk sekadar mengucapkan bela sungkawa, apalagi mau membela.

Baru-baru ini, dua orang petani di Poso ditembak mati saat bekerja di kebun. Sebelumnya, ada dua orang yang juga ditembak mati di daerah yang sama. Belum juga terusut, menyusul dua lagi mati ditembak.