Sri Mulyani Dan Janji Asal Janji Jokowi

Kita perlu menanti apakah janji itu palsu atau tidak. Bocoran Sri Mulyani Bocoran Sri Mulyani tentang janji omong kosong Jokowi disampaikan di forum World Bank. Tentu saja kita tidak bisa menyepelekan pembocoran ini diantara orang-orang asing. Misbakhum, anggota DPR RI, misalnya, marah dengan pernyataan Sri Mulyani ini. Menurutnya hal itu tidak pantas dibocorkan orang terdekat Jokowi.

Namun, bagi kita pembocoran informasi ini penting untuk melihat berapa banyak sebenarnya janji janji Jokowi yang mirip Kartu Pra Kerja? Jokowi tidak boleh menjadi pemimpin, yang dalam sindiran SBY beberapa waktu lalu, “jangan jadi pemimpin kumaha engke, tapi engke kumaha” (artinya: pemimpin jangan asal janji). Untuk itu mungkin Misbakhum dan kalangan DPR RI perlu masuk pada substansi yang diperlukan rakyat. Rakyat butuh apa apa saja yang merupakan janji janji Jokowi yang dianggap Sri Mulyani buat dia sakit perut.

Penutup

Beberapa hari lalu, melalui kejujurannya atau pembocoran sengaja tentang janji Pilpres Jokowi , Sri Mulyani memberitahu forum diskusi World Bank dan rakyat Indonesia bahwa program dan janji-janji Jokowi dalam kampanye banyak yang omong kosong.

Omong kosong maksudnya janji itu disampaikan tanpa mempunyai perhitungan dan kelayakan dari seorang presiden sebuah republik. Janji itu hanya untuk sekadar meraup suara. Antara lain program kartu pra kerja. Hal ini tentu menjadi bencana besar bagi sebuah negara. Sebab, seorang pemimpin negara harus diukur dari “satu kata dengan perbuatan”. Kita mengetahui, uang negara Republik Indonesia, sangat tergantung Sri Mulyani, menteri keuangan dan bendahara negara. Sebagai petahana atau inkumben, tentu semua janji Jokowi harus terukur berbasis kemampuan terukur dari pembiayaan.

Untuk melihat berapa banyak janji asal janji atau janji omong kosong Jokowi selama kampanye pilpres lalu, kita berharap keterbukaan lebih jauh dari Sri Mulyani. Atau DPR RI memanggil Sri Mulyani.

( Penulis: Dr. Syahganda Naninggolan, Aktivis Sabang Merauke Circle)