Tahi Napoleon

Tahi Napoleon

Ilustrasi/Ist

eramuslim.com

Oleh Dahlan Iskan

ADA grup WA bernama –dalam bahasa Jawa– Santrine Gus Dur: muridnya Gus Dur. Saya ada di dalamnya. Saya pernah beberapa tahun menjadi direktur utama Bank Nusumma –Gus Dur menjabat Komisaris Utama dan KH Maruf Amin sebagai Komisaris, bersama Mustofa Juhad.

Misi grup itu jelas sekali: meneruskan perjuangan Gus Dur –demokrasi, keadilan, inklusif, moderat, melindungi minoritas, dan seterusnya.

Dua hari terakhir bahasan hot-nya adalah Irjen Pol Napoleon Bonaparte. Jenderal polisi bintang dua itu memang lagi jadi berita (lagi): dilaporkan menganiaya tahanan lain di tahanan Bareskrim Mabes Polri. Yang lebih heboh, Bonaparte juga dilaporkan melumuri wajah tahanan lain itu dengan tahi manusia.

Tahanan lain itu Anda sudah tahu: Mohamad Kace.

Bonaparte lagi ditahan karena menerima suap dari konglomerat Mulia Group, Djoko Tjandra. Sebagai komandan interpol Indonesia, Bonaparte menghapus status buron konglomerat itu. Tentu ia punya dasar. Tapi karena ada suap di baliknya, jenderal polisi itu pun ditangkap polisi.

Kace ditahan karena dianggap menghina Islam, Allah, dan Nabi Muhammad. Kanal YouTube-nya sangat populer. Terutama dengan salam pembukaanya: Assalamu’laikum Warahmatu Yesus Wabarokatuh. Atau kalimat berikutnya yang juga sering ia ucapkan: Alhamdulil Yesus.

“Saya akan pertanggungjawaban perbuatan saya itu,” ujar Bonaparte lewat pengacaranya seperti tersiar di banyak media.