Telaah Kecil Asymmetric War: Sci-Fi dan Utang Dibayar Virus

Adanya pro kontra semasa pilpres 2019 tentang Ghost Fleet, lebih diakibatkan oleh penggal narasi yang menyiratkan bahwa bila PD III meletus, Indonesia sudah bubar atau lenyap dari peta dunia. Ini yang menyulut sentimen publik akibat ketidakpahaman perihal fiksi ilmiah.

Tetapi, entah benar atau tidak, entah framing media atau kebetulan, bahwa mencermati isu Wuhan dalam konteks konflik geopolitik antara Cina versus AS, tatkala beredar kembali film Contagion yang edar di era 2011-an karya Steven Soderbergh serta dibintangi Matt Damon, Kate Winslet dan lain-lain, suka atau tak suka, mau tidak mau, publik akhirnya mengaitkan dua hal tersebut sebagai sci-fi. Ya, isu coronavirus di satu sisi, dan film Contagian pada sisi lain. Kenapa? Ada kesamaan narasi antara isu coronavirus dengan film Contagian dimana selain awal penyebaran virus dari Cina, juga penyebab infeksinya sama: “Kelelawar.” Apa ini kebetulan? Jangankan peristiwa besar, daun jatuh pun ada proses. Tidak ada yang kebetulan di muka bumi.

Pada gilirannya, publik global khususnya dunia analis konspirasi, para pengamat geopolitik pun sibuk membangun asumsi, “Jangan – jangan coronavirus itu senjata biologi AS yang sengaja dibocorkan guna menghancurkan Cina dari sisi internal?” Artinya, itu merupakan serangan asimetris bermodel false flag operation, atau modus “playing victim“. Nah, modus semacam itu jagoannya adalah Paman Sam.

Pada konteks lain, Cina itu pemilik cadangan devisa terbesar dalam bentuk US Dollar, sekaligus juga pemegang surat utang terbesar Paman Sam.