Wajah Culas Israel Di Tangan Netanyahu

Adalah kenyataan yang tak terbantahkan bahwa pemerintahan baru Israel, dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, merupakan refleksi dan cerminan dari pola pikir masyarakat Zionis Yahudi.

Memang betul, ada Yahudi yang jijik dengan paham Zionisme mereka sendiri, namun golongan ini sangat sedikit dan pengaruhnya bisa dikatakan tidak berarti.

Sekilas saja, dari komposisi kabinet baru Israel ini bisa disimpulkan bahwa inilah koalisi segala arah, perpaduan dari penjahat perang, pembohong, preman rasisme, dan orang-orang gila yang senantiasa culas terhadap agama dalam tarikan napas mereka selama dua puluh empat jam.

Bagi mereka yang tidak tahu, Benjamin Netanyahu adalah seorang pembohong kelas wahid. Modus operandinya adalah ketidakjujuran, dusta, memutarbalikan fakta, dan penipuan. Di balik perkataannya yang menceracau tentang "damai dengan negara tetangga kita," lelaki ini niscaya seorang yang anti-damai, menolak mentah-mentah Palestina dan menolak persamaan hak antara Yahudi dan non-Yahudi.

Netanyahu adalah seorang advokat paling depan dalam membela kepentingan Yerusalem Timur dengan tindakannya dalam mengecek pertumbuhan demografik bangsa Arab, menghancurkan rumah-rumah rakyat Palestina dan memperluas pemerintahan Yerusalem.

Kebijakan rasis politiknya yang kurang ajar dikenal dengan "mempersempit ranah Palestina" dan tujuan akhirnya adalah mengusir semua bangsa Arab dari Al-Quds sebanyak mungkin, meninggalkan kota dan beremigrasi. Dan sebenarnya rasisme beracun Netanyahu bukan hanya sebatas pada Palestina saja, tetapi juga ia percaya akan pembersihan etnik yang massal, transfer nilai dan kebudayaan Barat di tanah Palestina.

Pada tahun 1989, Netanyahu memberikan kuliah di depan mahasiswa Universitas Barl-Ilan bahwa "Israel seharusnya mengeksploitasi tekanan dari demonstrasi di Cina untuk mengusir bangsa Arab dari semua wilayah itu."

Untuk mereka yang beraliran seperti Netanyahu, "mengusir" berarti genosida atau pembunuhan massal. Jika ini yang menjadi karakter seorang pemimpin, maka setiap orang pun akan mempunyai gambaran jelas tentang letnan dan menterinya, mulai dari Avigdor Lieberman, sampai "guru besar" Gush Emunim (kaum ultranasional sayap kanan Israel) yang tanpa malu-malu menuntut penghapusan semua bangsa non-Yahudi di tanah Palestina.

Termasuk juga penjahat perang oportunis Ehud Barak yang dengan adigungnya mengatakan bahwa tentara Israel yang telah membunuh ratusan orang anak-anak Gaza dengan Posfor putih dua bulan lalu, adalah tentara yang paling bermoral sedunia. Netanyahu bukan orang bodoh. Dia sadar bahwa keyakinannya sudah kelewat buruk dan sangat fasis untuk bisa diterima oleh dunia luas, termasuk masyarakat AS.

Inilah mengapa ia mati-matian menyembunyikan identitas fasis pemerintahannya. Netanyahu makanya tengah membangun paradigma baru dengan semua pemumculan istilah "teror", "anti-Semit", dan "Hamas". Dia akan serta merta berteriak nyaring tentang “Auschwitz, Treblinka, Mauthauzen, Bergen Belsen” kapanpun kejahatan Israel diungkap. Holocaust selalu menjadi perisai pertama buat Netanyahu.

Singkatnya, kita sedang menghadapi seorang lelaki yang selalu berbohong, sehingga tidak heran negara-negara dunia selalu tertipu olehnya. Tentu saja, pemerintahan Israel pun tidak lebih baik daripada Netanyahu.

Trio Olmert, Livni, dan Barak adalah cerminan Reich Ketiga Zionis (Rejim Jerman semasa Nazi). Nah, apa sebutan yang pantas untuk pemerintahan yang menyuruh tentaranya membunuh anak-anak dengan Posfor putih dan kemudian mengaku tidak sengaja?

Pemerintah Barat yang mudah tertipu telah melindungi Israel dengan segala sebutan "pemerintahan damai." namun "liberal". Sebutan ini hanya menunjukan persengkongkolan.

Sekarang, di tangan Netanyahu, dunia akan melihat wajah jelas Israel. (sa/pic)