Waspadalah Dengan Mega Proyek Infrastruktur RRC, Mereka Akan Masukan Juga Puluhan Ribu Tenaga Kerjanya Ke Indonesia

Jokowi china_FN
Lihat cara bersalamannya, siapa yang mengulurkan tangan lebih panjang dan siapa yang tetap dalam posisinya. Pakar gesture akan dengan mudah melihat siapa tuan dan siapa pelayan.

Eramuslim.com – Kabar jika Jokowi sebenarnya sudah diplot sejak pertengahan tahun 2000-an oleh kekuatan raksasa RRC untuk jadi pemimpin di negeri ini sudah lama terdengar, bahkan banyak yang yang mengatakan itu hoax. Tapi faktanya, ketika berhasil menjadi presiden dengan segudang kecurangan yang ada, di hari-hari pertamanya, Jokowi langsung memberikan RRC begitu banyak proyek-proyek infrastruktur raksasa. Sebuah perusahaan besar milik intelijen RRC dan AS yang ada di belakang Jokowi sekarang ini juga ekspansinya luar biasa di Indonesia tanpa bisa seorang pun membendungnya.

Indonesia di bawah Jokowi adalah Indonesia yang melayani sepenuhnya kepentingan RRC.

Dari pertemuan dengan beberapa pengusaha besar nasional, tersiar kabar jika dari beberapa proyek listrik dan lain-lainnya akan masuk 50.000 orang tenaga kerja dari RRC disebabkan proyek itu investasi dari China di Medan, kemudian dalam waktu yg bersamaan juga ada tenaga yang akan masuk dari China sebanyak 4.800 orang untuk  proyek power plant di Bali.

Semua proyek raksasa RRC di Indonesia, akan ditangani oleh tenaga kerja dari RRC sendiri karena semua investasi atau proyek -proyek China di Indonesia itu bersifat Turnkey Project, artinya satu paket dengan tenaga kerjanya. Dan ini bukan barang baru. Pada era Orde Baru, saat Sinar Mas (lewat PT. Indah Kiat) bangun pabrik pulp dan paper, serta pembangkit tenaga listrik sendiri di Purwakarta, semua tenaga kerja dari mulai tenaga kasar sampai direkturnya rencananya akan didatangkan dari China. Tapi waktu itu DPR tidak diam. Habibie sebagai Menristek juga protes keras, akhirnya jumlah tenaga kerja dari China dikurangi. Tapi tetap saja, tenaga kerja Indonesia hanya kebagian posisi-posisi bawah sebagai satpam, office boy, dan clerical biasa. Posisi staf, manajemen, dan top manajemen diisi orang-orang dari RRC.

Hal ini sudah terjadi di mana-mana. Bahkan bukan suatu rahasia umum lagi jika antara orang melayu dengan orang mereka, posisi sama, latar belakang pendidikan sama, job desk sama, semuanya sama, tapi gaji dan fasilitas orang melayu lebih rendah ketimbang yang dari RRC. Lama-kelamaan, hal ini akan menimbulkan gesekan dan sejarah Malaysia di mana akhirnya berdiri negara Singapura akan sangat mungkin terjadi juga di sini. Waktu yang akan menjawabnya. (rz)