Zeng Wei Jian: “Propaganda ala Rusia”

Mereka hendak menciptakan New World Order dan One Nation Under God.

Penggunaan terminologi pejoratif “Propaganda Rusia” menyiratkan sebuah kepanikan yang disebut Jennifer Panning of Evanston dengan “Trump Anxiety Disorder”.

Capres Joko Widodo yang baru saja diberi gelar “Cak Jancuk” oleh pengikutnya sendiri dinilai kurang memahami hubungan internasional.

Tapi menurut saya, dia hebat. Dia sengaja menggunakan istilah “Propaganda Rusia” sebagai bahasa politik menarik dukungan Beijing dan Australia.

Kubu Joko Widodo mengira sekalipun relasi Sino-Russian bersifat “close and cordial”, terutama di level aliansi geopoliticaland regional dan punya significant levels of trade, tapi bisa berbeda kepentingan di “Masalah Indonesia”.

Di Pilpres Amerika, Xi Jinping lebih condong ke blok Hillary. Sedangkan Putin preferred Trump.

Di bawah Putin’s leadership, Moscow merayap hendak mengembalikan statusnya sebagai global power.

Russian Pacific Fleet meningkatkan kekuatan dengan menambah 11 nuclear-powered dan diesel-electric submarines, plus 19 unit warship.

Baru-baru ini, Rusia menggelar latihan perang terbesar selama 37 tahun. The Vostok 2018 war games menyertakan 297 ribu prajurit, seribu pesawat tempur dan 80 kapal perang.

Selain menggelar joint exercise dengan Pakistan, kapal-kapal perang Rusia beroperasi di Samudera Hindia dan Pasifik.

April 2019 akan menjadi panggung pembuktian kekuatan aliansi fleet Jokowi-Maruf-Australia-Beijing-Liberal-Globalist Agenda.

THE END

*) Penulis: Zeng Wei Jian, Aktivis Tionghoa