Ankara Larang Pertemuan Publik dan Unjuk Rasa Selama 1 Bulan Kedepan

Eramuslim – Selasa 10 Januari 2017, pemerintahan ibukota Ankara mengumumkan melarang seluruh aktivitas pertemuan publik dan unjuk rasa selama 1 bulan kedepan dengan alasan keamanan.

Kebijakan ini diambil Gubernur Ankara terkait dengan alasan keamanan yang terus memburuk akibat banyaknya aksi teror bom dan penembakan yang terjadi dalam kurun waktu 2 pekan terakhir.

Tercatat pada hari Kamis (5/01) pekan kemarin Turki baru saja diguncang ledakan bom mobil di luar sebuah pengadilan di kota Izmir, wilayah barat Turki. Sedikitnya 10 orang terluka dalam peristiwa tersebut.

Riot police use pepper spray to disperse protesters trying to march to the Turkish Parliament as the lawmakers gather to debate the proposed constitutional changes in Ankara, Turkey, January 9, 2017. REUTERS/Umit Bektas
Riot police use pepper spray to disperse protesters trying to march to the Turkish Parliament as the lawmakers gather to debate the proposed constitutional changes in Ankara, Turkey, January 9, 2017. REUTERS/Umit Bektas

Dan yang masih segar adalah insiden penembakan di sebuah café pada perayaan tahun baru Minggu 1 Januari 2017, dimana 39 orang tewas dan 40 lainnya terluka dalam penembakan brutal yang terjadi di kelab malam elite Reina Club.

Situs berita intelejen Zionis Israel “Debka” dalam terbitannya di awal tahun 2017 menyatakan bahwa aksi teror berdarah yang terjadi di Turki adalah akibat dari intervensi militer Ankara di Irak dan Suriah.

Debka menyebut ada sejumlah pihak baik di dalam dan luar negeri yang menginginkan kondisi dan stabilitas tidak menentu di Turki. Dan keduanya telah bertemu dalam titik ini. (Skynewsarabia/Ram)