Eramuslim – Surat kabar The Times Inggris mengungkapkan adanya pembicaraan khusus antara PM David Cemeron dengan pejabat tinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon), untuk membujuk pemerintah Libya mengizinkan pendaratan 1.000 pasukan militer Inggris di wilayahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir ada utusan tim delegasi dari pemerintah Inggris dan AS berkunjung ke Libya untuk menentukan kelompok mana yang paling berpengaruh diantara sekutu-sekutu Barat di negara tersebut, tulis The Times dalam terbitannya hari Senin (01/02).
Tidak hanya berniat ingin mengirimkan 1000 pasukan militer ke Libya, AS dan Inggris juga mulai memprovokasi kelompok-kelompok revolusioner dan pemerintah untuk fokus memerangi mujahidin Islam di Libya daripada pemberontakan Mayjen Khalifa haftar yang didukung Barat.
Sumber di pemerintahan London mengungkapkan bahwa 1000 pasukan Inggris nantinya akan bergabung dengan 6 ribu tentara koalisi internasional yang dipimpin Italia, dalam rangka melatih pasukan setempat dalam memerangi kelompok pemberontak.
Perlu diketahui bahwa Amerika Serikat, Italia, Inggris dan Perancis telah sepakat untuk menggelar operasi militer di Libya, sebelum negara tersebut menjadi basis utama bagi organisasi Negara Islam setelah Irak dan Suriah. (Dostor/Ram)