Eramuslim – Serangan udara disertai operasi darat digelar Amerika Serikat dan koalisi internasional di kota Raqqa, Suriah, selepas umat Islam menunaikan ibadah Shalat Ied Fitri 1438 Hijriyah pada hari Minggu (25/06) kemarin.
“Puluhan orang dari kalangan sipil dilaporkan tewas dan terluka setelah lebih dari 80 mortir ditembakkan pasukan koalisi internasional pimpinan AS dan milisi Qasd (milisi Kurdi Suriah) menghantam kawasan-kawasan di kota Raqqah setelah pelaksanaan Shalat Ied,” ujar aktivis Raqqah yang tergabung dalam ‘Kampanye Raqqah Dibantai dalam Diam’ pada hari Minggu seperti dilansir enabbaladi.
Sehari sebelumnya, gabungan aktivis di lapangan melaporkan sedikitnya enam orang warga sipil tewas akibat serangan udara koalisi AS. Sedikitnya 25 serangan udara menghantam berbagai daerah di Raqqa pada tanggal 24 Juni kemarin.
Milisi Kurdi yang didukung penuh koalisi AS telah menggulirkan kampanye militer di sekeliling kota Raqqah. Sejumlah kemajuan mereka raih di sejumlah titik. Kampanye ini diberi sandi “Kemarahan Efrat”
Dalam pernyataannya di Hari Raya Idul Fitri, milisi Kurdi mengatakan pasukan terlibat pertempuran sangat sengit dengan ISIS di kawasan Al-Qadisiyah, yang terletak di front barat dari pusat kota Raqqah. Pertempuran itu meletus setelah ISIS meluncurkan serangan ke pos militer. Sementara itu, pertempuran terbatas juga meletus di kawasan Hittin juga di front barat.
Sudah dua pekan kota Raqqah yang dianggap sebagai ibukota ISIS di Suriah menjadi bulan-bulanan serangan udara, mortar dan roket kolalisi internasional beserta sekutunya. Serangan paling banyak dialami titik-titik konsentrasi pertahanan pasukan ISIS. Selain itu, fasilitas medis juga menjadi sasaran utama.
Aktivis kemanusiaan, Usaid Al-Musa, melaporkan bahwa seluruh rumah sakit yang tersisa di pedesaan Raqqah saat ini sudah tidak beroperasi akibat serangan udara. Sementara satu-satunya rumah sakit di pusat kota Raqqah hanya mampu beroperasi seperempat dari kemampuannya. (Kiblat/Ram)
