Awas! Bahan Kimia Berbahaya Ditemukan di Popok Bayi

Tetapi keberadaannya sering menjadi sasaran kritik kalangan peduli kesehatan dan lingkungan setelah sebuah hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai “kemungkinan bersifat karsinogenik”.

Bagaimanapun, bahan kimia senyawa herbisida ini paling banyak digunakan di Eropa, karena para pejabat Uni Eropa tidak setuju apabila produk tersebut masuk kategori karsinogen atau penyebab kanker.

Namun di Amerika Serikat, seorang penjaga taman yang menggugat produsen pembuat bahan kimia itu telah mendapatkan ganti rugi setelah pihak pengadilan menyepakati bahwa bahan kimia itu menyebabkan kanker stadium akhir.

Weedkiller atau cairan penghilang rumput liar rencananya akan dilarang di Perancis pada tahun 2021, dan keberadaan zat itu pada popok bayi menjadi berita utama di negara itu ketika laporan penelitian itu dirilis.

“Anses merekomendasikan untuk menghilangkan bahan kimia yang ditemukan dalam popok bayi sekali pakai, atau menguranginya sebanyak mungkin,” kata Badan kesehatan nasional Perancis, Anses, dalam sebuah pernyataan.

Rekomendasi itu termasuk menghentikan penggunaan semua jenis parfum dalam popok bayi, katanya.

Mereka juga menyerukan langkah-langkah pengaturan yang lebih ketat di tingkat Uni Eropa – sesuatu yang menjadi prioritas pemerintah Prancis agar disetujui oleh Uni Eropa setelah hasil penelitian itu diumumkan.

Asosiasi yang menghimpun produsen produk higienis di Perancis, Group’hygine, merilis pernyataan menyikapi laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa lebih dari tiga miliar popok digunakan setiap tahun tanpa efek kesehatan yang merugikan.